KEPRI POST - Para pedagang makanan ringan anak-anak yang menggunakan bahan nitrogen cari untuk menyajikannya, atau disebut ciki ngebul (cibul) diminta menghentikan penjualan ciki ngebul. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Ka-dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) M. Bisri.
Alasan permintaan penghentian berjualan ciki ngebul dikarenakan adanya banyak kasus anak yang mengalami sakit perut usai mengkonsumi ciki ngebul di beberapa daerah di luar Kepri.
Peringatan sekaligus permintaan agar para pedagang tak lagi berjualan ciki ngebul menggunakan nitrogen cair ditegaskan Bisri, merupakan langkah persuasif yang diambil Dinkes Provinsi Kepri.
Dinkes Provinsi Kepri juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan kota dan kabupaten. Dari pemetaan yang dilakukan Dinkes Provinsi Kepri, ada tiga daerah yang kemungkinan terdapat pedagang yang berjualan ciki ngebul yakni Batam, Tanjungpinang dan Karimun.
"Sekali lagi saya menyarankan ke penjual agar tidak membahayakan konsumen," terangnya.
Diketahui bahwa zat yang bernama nitrogen cair yang berasal dari olahan kandungan gas bumi ini bisa mengakibatkan radang dingin dan luka bakar jika terkena kulit.
Tak itu saja Bahaya-nya. Bila dikonsumsi, dapat mengakibatkan luka lambung. Uap yang dihasilkan pun bila terus-menerus terhirup berisiko mengakibatkan sesak napas. ***