KEPRI POST - Aliansi Driver Online Batam menggelar demo di depan kantor Grab di Ruko Botania 2, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin, 10 Juli 2023 untuk menolak sistem blocking area di Bandara Hang Nadim.
Dalam aksi demo ke kantor Grab, Aliansi Driver Online Batam menilai sistem blocking area di Bandara Hang Nadim Batam ini hanya menguntungkan driver yang terdaftar saja, karena mereka bisa mendapatkan order untuk membawa penumpang.
Berdasarkan kolaborasi, hanya 30 driver Grab yang terdaftar yang bisa memasuki atau mengambil penumpang di Bandara Hang Nadim Batam. Sementara ribuan driver online Batam lainnya tak bisa beroperasi di bandara karena penerapan sistem blocking area.
Baca Juga: 90 Taksi Online Resmi Beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam, Kolaborasi dengan Taksi Konvensional
Ketua Solidaritas Online Batam (SOB), Feryandi Tarigan mengatakan, terdapat empat tuntutan dalam aksi demo ke kantor Grab. Yakni membuka blocking area di bandara, dimunculkannya lagi fitur roda dua, kesamaan tarif, dan pemutusan 30 mitra yang tergabung di Grab bandara.
"Sistem blocking area ini sangat merugikan para driver online di Batam," katanya.
Kebijakan Grab menerapkan blocking area di kawasan bandara dinilai hanya menguntungkan segelintir driver atau 30 driver yang terdaftar dalam kolaborasi. Sementara driver-driver yang lain tidak mendapatkan manfaat dari penerapan sistem tersebut.
Para driver online meminta agar Grab meniru apa yang dilakukan di Pelabuhan Harbour Bay Batam dengan mendirikan selter. Sehingga semua driver bisa beroperasi di kawasan tersebut, baik Grab, GoJek, maupun Maxim.