Network
KEPRI POST - Sudah sekitar dua pekan isu adanya aktor Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam rusuh demo Rempang di Kota Batam bergulir. Wali Kota Batam Muhammad Rudi masih enggan mengungkap aktor dimaksud yang bikin Gubernur Kepri Ansar Ahmad makin gerah.
Ansar Ahmad menyayangkan pernyataan Rudi yang ia nilai hanya melempar isu bahwa ada keterlibatan Pemprov Kepri di balik demo Rempang yang berakhir rusuh.
"Saya kini merasa gerah dengan tudingan itu. Dalam pidato yang berapi-api, Rudi yang juga Kepala BP bahkan menyebut institusi, bukan oknum," katanya di Aston Hotel Batam, Jumat 10 November 2023.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Rempang, Ansar Ahmad Ajak Waspadai Upaya Memecah Belah Masyarakat Kepri
Ansar meminta Rudi untuk berani mempertanggungkawabkan pernyataannya, karena telah menuding Pemprov Kepri menunggangi aksi rusuh demo Rempang. Yakni dengan menunjukkan bukti adanya keterlibatan Pemprov Kepri.
"Kalau sudah bicara lembaga, harusnya disertai dengan bukti. Saya kira sebagai pemimpin, kita bicara harus memiliki landasan yang kuat," katanya.
Tudingan terkait dengan keterlibatan Pemprov Kepri di balik demo rusuh warga Rempang di Kantor BP Batam pada 11 September 2023 dilontarkan Rudi pada Senin 30 Oktober 2023. Saat itu ia sedang menyampaikan sambutan di acara Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam Center. Momen itu terekam dalam video yang kini viral di media sosial.
Meski tidak menyebut nama, dalam video tersebut Rudi terang-terangan menyebut Provinsi Kepri dalam kasus Rempang tersebut.
"Nanti setelah (pendemo yang ditahan) keluar tahanan, akan saya buka semua. Biar masyarakat tahu, bahwa ini kerjaan daripada Provinsi Kepulauan Riau. Saya tidak sebut orangnya," kata Rudi.
