"Kami mendorong peternak ayam meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar lokal hingga internasional," ucap Dwi.
Sementara, Kepala Produksi Komersial Japfa Area Sumbagut, Taufik Robina menyampaikan ekspor ayam hidup ke Singapura ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan perusahaan yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Bintan.
Ekspor ayam hidup digunakan untuk kebutuhan dalam negeri di Singapura, salah satunya dijadikan kuliner nasi ayam.
"Ini perdana di tahun 2024. Semoga terus berlanjut," ujar Taufik.
Ia menambahkan nilai ekonomis ekspor 20 ribu ayam hidup ke Singapura tersebut mencapai Rp1 miliar.
Adapun total produksi ayam hidup di Bintan per bulan mencapai 250 ribu ekor dan akan tingkatkan menjadi 600 ribu ekor per bulan.
Selain ekspor, pihaknya juga memenuhi permintaan lokal yang mencapai 15-20 ribu ayam hidup per hari.
"Banyak kompetitor, jadi tidak semua produk kami terserap lokal, sehingga sebagian diekspor ke Singapura," demikian Taufik.***