Network
KEPRI POST - PDI Perjuangan (PDIP) bersama partai koalisi akhrinya menetapkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping bakal capres Ganjar Pranowo. Pada Pilpres 2014, Mahfud merupakan Ketua Tim Sukses (Timses) pemenangan Prabowo Subianto sebagai capres.
Keputusan PDIP bersama partai koalisi memilih Mahfud MD sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pengumuman berlangsung di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Jakarta pada Rabu, 18 Oktober 2023.
"Dengan mengucapkan Bismillahhirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof DR Mahfud MD," kata Megawati.
Baca Juga: Megawati Sudah di Markas PDIP, Siapa Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo?
Hadir dalam pengumuman cawapres pendamping Ganjar Pranowo pada hari ini adalah para ketua umum partai koalisi. Ada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Hadir juga Ketua Tim Pemenangan Ganjar Presiden (TPN-GP) Arsjad Rasjid dan Wakil Ketua TPN-GP Andika Perkasa, Gatot Eddy Pramono, dan TGB M Zainul Majdi.
Pengumuman Mahfud MD sebagai bakal cawapres mengakhiri penantian publik terkait dengan teka-teki sosok cawapres pendamping Ganjar selama ini.
Mahfud merupakan sosok yang memiliki karier lengkap di legislatif, eksekutif, dan yudikatif atau trias politica. Ia juga seorang akademisi, Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000.
Mahfud pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Menteri Kehakiman dan HAM di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia juga pernah menjadi Anggota DPR dari PKB, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan saat ini menjabat Menko Polhukam.
Baca Juga: Teka-teki Inisial M Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Sosoknya!
Timses Pemenangan Prabowo di Pilpres 2014
Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Mahfud MD merupakan Ketua Timses pemenangan pasangan capres dan cawapres yang diusung koalisi Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Mahfud mendapatkan jabatan strategis tersebut lantaran dianggap tokoh yang mampu mengangkat elektabilitas Prabowo-Hatta. Khususnya jaringan yang kuat di kalangan Nahdlatul Ulama.
Pada Pilpres 2019, Mahfud kembali mendapat tawaran untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun ia menolak.***
