Mundur atau Dipecat? Ini Sikap PDIP Usai Gibran Rakabuming Membelot Jadi Cawapres Prabowo

KEPRI POST - PDIP mengatur tegas bagi kader yang membelot dengan mendukung atau menjadi bagian dari calon lain di Pilpres 2024, pilihannya mundur atau menerima sanksi pemecatan. Bagaimana dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang mengambil langkah berbeda?

PDIP mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Selain PDI Perjuangan, pasangan ini juga diusung dan didukung oleh PPP, Hanura, dan Perindo.

Sedangkan Gibran justru memilih untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai cawapres. Pasangan ini didukung sembilan partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Prima, dan Garuda.

Ketua Dewan Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, hingga kini partainya belum memecat Gibran yang terang-terangan mengambil langkah berbeda. Namun secara fakta, status keanggotaan Gibran di internal partai telah berakhir.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," ujarnya, Kamis 26 Oktober 2023.

Komarudin menyesalkan langkah Gibran Rakabuming yang tidak tegak lurus dengan keputusan partai. Meski demikian, partai sama sekali tak merasa kehilangan dengan kepindahannya.

Menurutnya, masih banyak kader lain yang loyal terhadap keputusan partai. Ia menilai adanya kader pindah ke partai lain adalah hal yang biasa.

"Dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti, dan beralih itu hal yang biasa," katanya.

Menanggapi sikap PDI Perjuangan yang menyebut keanggotaannya telah berakhir, Gibran menjawab hal tersebut memperjelas statusnya.