KEPRI POST - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap adanya telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait dengan status Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hasto, Wali Kota Surakarta itu sudah "di-Golkar-kan" sebelum partai berlambang pohon beringin dengan latar belakang warna kuning tersebut mencalonkan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini di 'kuning-kan', di-Golkar-kan. Maka otomatis Gibran karena mencalonkan bersama Prabowo sudah tidak menjadi bagian dari keluarga besar PDIP," kata Hasto, mengutip berita Antara di Mataram, Minggu 5 November 2023.
Baca Juga: Eks Panglima GAM Pimpin Pemenangan Prabowo-Gibran di Aceh, Ingin Ulang Kemenangan Pilpres 2019
Hasto menerangkan bahwa berdasarkan konstitusi, capres dan cawapres diusung oleh partai politik (parpol) atau gabungan parpol peserta Pemilu.
Sementara PDIP bersama PPP, Hanura, dan Perindo sudah mengusung Ganjar-Mahfud MD sebagai capres dan cawapresi di Pilpres 2024.
Sehingga berdasarkan undang-undang parpol, seseorang tidak bisa diusung parpol yang berbeda. Karena ini bisa menyebabkan gugurnya seseorang ketika memiliki Kartu Anggota (KTA) ganda.
"Ini juga diatur dalam pilkada, sehingga di dalam pilpres pun capres dan cawapres memiliki KTA ganda, maka tidak bisa (dicalonkan)," terangnya.
Baca Juga: Mahfud MD Lebih Disukai Milenial dan Gen-Z Dibanding Gibran dan Muhaimin