Network
KEPRI POST - Tak mengundang capres lain, Ijtima Ulama Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 bersama Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama hanya mengundang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Acara akan berlangsung di Komplek Majelis Az-Zikra, Bogor, Sabtu, 18 November 2023.
Ketua Pelaksana acara Ijtima Ulama, Habib Muhammad Hanif Al-Attas, mengatakan alasan tidak mengundang pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Menurutnya, hal itu atas permintaan anggota PA 212 dan GNPF Ulama.
"Kita akan mengundang capres yang dekat dengan umat Islam, yaitu Pak Anies Rasyid Baswedan dengan wakilnya (Muhaimin Iskandar). InsyaAllah," ujarnya di Jakarta, Kamis 16 November 2023.
Baca Juga: Pilpres 2024: Anies Nomor Urut 1, Prabowo Nomor 2, Ganjar Nomor 3
Dalam acara Ijtima Ulama nantinya, jelas Hanif, panitia memberikan kesempatan kepada Anies dan Muhaimin untuk memaparkan visi-misinya. Selanjutnya PA 212 dan GNPF Ulama akan menilai apakah layak untuk memberikan dukungan Pilpres 2024 kepada pasangan nomor urut 1 ini atau tidak.
Menurut menantu dari Habib Rizieq Shihab ini, Anies dan Muhaimin telah memastikan bakal hadir dalam acara. "InsyaAllah yang bersangkutan fix akan hadir," katanya.
Ijtima Ulama akan membahas lima topik utama, yakni penanggulangan LGBT di Indonesia, kemerdekaan Palestina, dan rekomendasi sikap di Pemilu 2024.
Kemudian rekomendasi kriteria kepemimpinan yang diharapkan menjadi panduan bagi umat Islam dalam memilih pemimpin. Dan keputusan lainnya yang dianggap perlu dan mendesak,
Acara Ijtima Ulama 2023 bakal dihadiri sekitar 800 orang. Panitia juga mengundang sejumlah organisasi dalam acara yang berlangsung selama satu hari terebut.
Baca Juga: Sejarah Nama Es Laksamana Mengamuk yang Disajikan Jokowi untuk Anies, Ganjar, dan Prabowo
Pilpres 2019 Dukung Prabowo
PA 212 dan GNPF Ulama pernah menggelar forum serupa menjelang Pilpres 2019 dengan keputusan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Selain mendukung Prabowo, Ijtima Ulama waktu itu juga merekomendasikan dua nama sebagai cawapres, yakni Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad.
Dalam perjalanannya, Ustadz Abdul Somad menolak masuk ranah politik dan lebih memilih untuk tetap berdakwah.
Sementara Salim Segaf Al-Jufri menyatakan kesiapannya menjadi cawapres, namun tak dipilih oleh Prabowo.***
