Network
KEPRI POST - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mendapat banyak temuan.
Salah satunya temuan yang saat ini sedang ditelusuri dan didalam adalah dugaan adanya pengaruh pihak tertentu agar waktu pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) lalu tetap bisa digelar malam hari.
Untuk memastikan temuan itu, TGIPF akan memanggil PT LIB dan PSSI.
"Ada pihak yang memiliki kekuatan untuk tetap bisa digelar pertandingan malam hari," ujar anggota TGIPF Rhenald Kasali, Senin (10/10).
Siapa pihak yang memiliki kekuatan yang bisa mengatur jadwal pertandingan malam hari? Rhenald Kasali tak menyebutkan detailnya.
TGIPF juga memanggil Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Kompolnas untuk mendalami tugas dan pengawasan kepolisian.
Menurut Rhenald, gas air mata yang digunakan aparat kepolisian diduga kuat sudah kedaluwarsa. Apabila hal itu terbukti, maka jelas, itu merupakan penyimpangan.
Untuk itulah harus dilakukan langkah-langah seperti memeriksa gas air mata yang digunakan pada malam tragedi lalu di laboratorium.
Untuk menguatkan dugaan gas air mata sudah kedaluwarsa, beberapa korban yang selamat terkena gas air mata, awalnya tak merasakan apa-apa. Namun, esok harinya, kulit mata jadi tak tampak menghitam. ***
