Waspadai Bahaya Mengonsumsi Produk Kental Manis dan Ancaman Gizi Buruk pada Anak

- 30 Januari 2023, 09:20 WIB
Ketua Persagi Tangerang Selatan, Ari Retna memberikan edukasi bahaya mengonsumsi produk kental manis dan ancaman gizi buruk pada anak.
Ketua Persagi Tangerang Selatan, Ari Retna memberikan edukasi bahaya mengonsumsi produk kental manis dan ancaman gizi buruk pada anak. /tangkap layar/Persagi/

KEPRI POST - Ancaman gizi buruk dan stunting tak hanya berisiko pada anak-anak, namun juga rentan terjadi pada remaja dan dewasa. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan asupan makanan bergizi.

Hal itu terungkap dalam Edukasi Gizi oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maleo bersama Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) DPC Tangerang Selatan dan Komunitas Generasi Literate. Edukasi ini mengungkap ancaman gizi buruk pada anak hingga bahayanya megonsumsi produk kental manis yang berlebih.

Seluruh siswa PKBM Maleo yang berada di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang sebagian besar merupakan siswa dari keluarga prasejahtera mengikuti edukasi gizi buruk dan bahaya dari produk kental manis tersebut.

Ketua Persagi DPC Tangerang Selatan, Ari Retno, yang hadir sebagai narasumber menyampaikan hal-hal mendasar mengenai gizi keluarga yang perlu mendapatkan pemahaman oleh masyarakat.

Baca Juga: Gizi Buruk di Batam, Lima Balita Meninggal Karena Ketidaktahuan Orang Tua

"Saat ini masyarakat di wilayah Tangerang Selatan perlu mendapatkan edukasi secara terus-menerus. Kita bekerjasama dengan berbagai sektor, seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Puskesmas, hingga Posyandu untuk mengedukasi dan memberikan penyuluhan terkait gizi," ujarnya, Senin, 30 Januari 2023.

Ari mengakui bahwa tingkat kesadaran masyarakat sangat minim. Masyarakat juga kurang peduli terhadap makanan dan minuman yang mereka konsumsi, seperti kebiasaan pemberian kental manis untuk minuman susu anak.

"Kita perlu menginformasikan ke masyarakat bahwa susu kental manis itu lebih banyak gulanya, kandungannya mencapai hingga 50 persen," ungkapnya.

Nuke Patrianegara, pegiat literasi dari komunitas Generasi Literate juga menyayangkan masih rendah dan tidak meratanya literasi masyarakat, terutama mengenai asupan gizi.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x