KEPRI POST- Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei, BEM KM UNY menggelar aksi simbolik dengan menabur bunga dan doa bersama di makam Ki Hajar Dewantara.
Sebelumnya, mereka menggelar aksi di depan Patung Kembara di halaman Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. Aksi tabur bunga dimaksudkan sebagai simbol atas matinya reformasi pendidikan di bawah Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim.
Ketua BEM KM UNY, Afgan Ramadhan mengatakan bahwa sudah seharusnya Hardiknas ini menjadi sebuah momentum bersama untuk merefleksikan kondisi pendidikan yang ada di Indonesia.
“Hari Pendidikan Nasional bukan hanya soal memperingati, tapi juga merefleksikan apakah reformasi pendidikan kita sudah berjalan dengan baik. Masihkah kita menjunjung tinggi prinsip Ki Hadjar Dewantara tentang 'Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani," ujarnya.
Afgan menilai bahwa reformasi pendidikan harus dilakukan dari dalam, bukan sekadar slogan kosong. Hari Pendidikan Nasional harusnya mengingatkan akan pentingnya memperkuat sistem pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan inklusivitas.
"Ki Hadjar Dewantara telah memberikan pijakan yang tepat bagi perjuangan ini," katanya.