Ratusan Warga Singapura dan Malaysia Melepas Rindu ke Pulau Penyengat Tanjungpinang

11 Juli 2022, 07:15 WIB
Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, banyak dikunjungi warga Singapura dan Malaysia yang melepas rindu ke pulau itu. /Instagram/pulaupenyengat.id

KEPRI POST - Ratusan warga Singapura dan Malaysia yang merupakan kerabat dan zuriat kesultanan Kerajaan Riau-Lingga melepas rindu ke Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Menurut budayawan Kepri Raja Malik, kunjungan warga Singapura dan Malaysia saat Idul Adha dan Idul Fitri merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahun sebelum pandemi Covid-19.

Pada Idul Adha tahun ini, mereka dapat melepas rindu setelah dua tahun "terkurung" di negaranya akibat Covid-19. Sebagian dari mereka memilih tinggal di rumah warga Pulau Penyengat.

Baca Juga: Tumbangkan Tunggal Putra Hongkong, Chico Aura Juarai Malaysia Masters 2022

"Ada juga yang tinggal di penginapan sederhana milik warga di pesisir Pulau Penyengat," katanya, dikutip dari berita Antara, Minggu 10 Juli 2022.

Selama di Penyengat, warga Singapura dan Malaysia juga ikut salat Idul Adha di Masjid Sultan Riau-Lingga, salah satu warisan Kerajaan Riau-Lingga.

Warga Pulau Penyengat bakal melakukan kunjungan balasan ke Singapura dan Malaysia. Tradisi saling mengunjungi sudah mendarah daging bagi sebagian masih berhubungan darah dengan kesultanan dan raja di Kerajaan Riau-Lingga.

"Kami istilahkan itu sebagai diaspora Pulau Penyengat di Malaysia dan Singapura. Walaupun beda kewarganegaraan, namun hubungan persaudaraan tetap terjalin sejak dahulu," ucapnya.

Baca Juga: Begini Kondisi Charly Van Houten Usai Kecelakaan di Tol hingga Mobilnya Ringsek Berat

Biasanya, jelas Raja Malik, sebelum pandemi Covid-19 cukup banyak warga Singapura dan Malaysia berkurban di Pulau Penyengat. Mereka membeli hewan kurban warga setempat untuk dikurbankan di Pulau Penyengat.

"Idul Adha tahun ini tidak ada warga Singapura dan Malaysia yang berkurban di Pulau Penyengat, kemungkinan karena kesulitan mendapatkan hewan kurban," tuturnya.

Sementara itu aktivitas ibadah dan kegiatan lain saat Idul Adha di Pulau Penyengat, hampir sama dengan daerah-daerah lainnya.

"Hampir sama. Mungkin sekarang menu masakan melayu yang lebih banyak disajikan saat Hari Raya Idul Adha," ujar Raja Malik.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler