Saudagar itu membeli kulit kayu tengar dan buah pinang. Mereka mendapat keuntungan yang besar dengan mendapatkan hasil bumi dari Bintan ini.
Sementara nama Buyu berawal dari daerah yang sepi. Kampung yang belum ada namanya ini dihuni oleh orang Melayu dan Tionghoa. Zaman itu sulit sekali mendapatkan minyak tanah. Orang Tionghoa menyebutnya buyu yang artinya susah dapat minyak tanah.
Kini, daerah itu tidak sepi lagi dan memiliki Gerbang Bintan Buyu dengan tampilan baru yang berwarna-warni yang menjadi spot foto menarik.***