Network
KEPRI POST - Fukuyama dalam jurnal ekonomi yang berjudul “Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society” pada 2018 berpendapat bahwa dalam transformasi digital beberapa wilayah atau negara menggunakan istilah yang berbeda.
Eropa menggunakan istilah industri 4.0, Amerika Utara menggunakan istilah industrial internet, Asia menggunakan istilah smart cities, China menggunakan istilah made in China 2025 dan Jepang menggunakan istilah society 5.0.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Society 5.0 yang Dicetuskan Jepang
Namun ada kesamaan diantaranya yaitu transformasi digital menggunakan IoT, artificial intelligence, robotics, big data dan blockchain.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Nakanishi and Kitano dalam bukunya berjudul “Society 5.0 Co-Creating The Future” yang terbit di tahun yang sama.
Dalam society 5.0, nilai baru yang diciptakan melalui inovasi akan menghilangkan kesenjangan regional, usia, jenis kelamin dan bahasa dan memungkinkan penyediaan produk dan layanan yang disesuaikan dengan baik untuk beragam kebutuhan individu dan kelompok.
Baca Juga: 9 Teknologi Ini Punya Kaitan Penting dalam Industri 4.0
Dengan cara ini, memungkinkan untuk mencapai masyarakat yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi dan menemukan solusi masalah sosial.
Namun, pencapaian tersebut akan terdapat kesulitan atau kendala, Jepang siap untuk menghadapi secara langsung dengan tujuan menjadi yang pertama di dunia sebagai negara yang menghadapi masalah untuk menghadirkan model masyarakat masa depan.
