“Tapi kalau punya tujuan untuk menyelesaikan masalah, tidak jadi menggunjing, karena apa? Dialah yang bisa menyelesaikan permasalahan saya. Ngadu,” jelas Buya.
Buya Yahya kemudian sekali lagi memberikan contoh kasus agar kita semakin paham tentang curhat yang baik dan benar agar curhat jadi sah.
Beliau mencontohkan seseorang yang mendatangi Ustadz untuk mengadukan masalahnya, “Kan dia Ustadz mengerti tentang permasalah,”
“Saya punya masalah dengan istri saya, saya subhanallah ribut terus dengan istri saya. saya punya istri sifatnya begini begini Ustadz gimana solusinya?”
“Kemudian Ustadz kasih tips,” demikian beliau mencontohkan.
Baca Juga: Tujuan Hidup Manusia di Muka Bumi, Jangan Sepelekan! Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Buya Yahya kemudian memberikan rangkuman penjelasannya tentang curhat ini, beliau berkata, “Jadi paham ya… Curhat adalah dibenarkan dalam arti memang kepada orang yang bakal bisa menyelesaikan permasalahannya, bukan asal orang,”
“Dan kedua kita memang punya niat untuk menyelesaikannya. Kalau tidak nggak dibenarkan,”
“Sama curhat itu, bisa saja urusan pribadi kita dengan orang, dan curhat itu juga tentang penyakit kita kepada seorang dokter,”
“Orang punya masalah psikologi, ‘Saya itu koq begini… begini…’ Ngadu kepada orang psikolog agar diselesaikan,”