Network
KEPRI POST - Akhlak merupakan apa yang dilakukan anggota badan, apa yang diucapkan, dan apa yang didengarkan. Seperti teko, bila isinya susu, maka yang keluar adalah susu. Tetapi, jika teko tersebut isinya racun, maka yang keluar racun juga.
Sama halnya dengan akhlak, apapun yang dilakukan anggota badan sesuai dengan apa yang di dalam dada, yaitu hati. Makanya, hal yang sangat mempengaruhi akhlak adalah hati.
Oleh karena itu, bila ada seseorang yang ingin mengubah akhlaknya menjadi baik, maka perbaiki dulu segumpal daging yang ada di dalam dada, yaitu hati. Hal ini sebagaimana Ustadzah Halimah Alaydrus sampaikan bahwa akhlak adalah perwujudan dari apa yang ada di dalam hati seseorang.
Baca Juga: 9 Tempat yang Cocok untuk Menenangkan Diri, dari Taman hingga Kolam Renang
"Akhlak yang baik itu didasari keimanan yang letaknya ada di dalam hati," ujarnya.
Wanita kelahiran Indramayu itu menerangkan akhlak yang baik adalah sesuatu yang didasari dengan keimanan. Sedangkan letaknya iman itu ada di dalam hati.
Lisan adalah perwujudan dari apa yang ada dalam hati, maka tidak keluar kata-kata kasar jika hatinya baik. Tidak akan berperilaku buruk bila orang tersebut memiliki hati yang baik dan tidak akan mendengarkan hal yang sia- sia jika memiliki hati yang baik.
Sebaliknya, jika apa yang ada di dalam dada itu busuk, maka yang keluar adalah kebusukan pula.
Sebelum itu, hati itu menerima empat bisikan, di antaranya dua bisikan baik, dua lainnya bisikan buruk. Jika ingin hatinya baik, maka harus pintar memilah-milah bisikan. Karena, bisikan ini bisa memengaruhi perjalanan akhlak menjadi baik.
