KEPRI POST - Penonton mungkin bisa menikmati film apa adanya, karena Avatar tidak sepenuhnya tertarik untuk menceritakan kisah yang unik dan menarik.
Mungkin itulah alasannya, mengapa antagonis utamanya adalah seorang kapitalis yang rakus, cocok, dan kolonel militer yang jahat secara kartun.
Kekuatan terbesarnya adalah makhluk luar biasa alien yang ditunggangi Na'vi atau mekanisme, dan kapal perang yang digunakan oleh film itu.
Baca Juga: REVIEW: Avatar Remaster James Cameron Memperbarui Bagian Pandora
Pesan lingkungan dan anti-korporasi film ini masih relevan, meskipun kurang bernuansa, tetapi sulit untuk menghargai pesan-pesan itu.
Ketika melemparkan segerombolan kiasan kuno kepada pemirsa yaitu, kiasan penyelamat putih dan inspirasi yang jelas diambil dari eksotisme Masyarakat dan budaya asli Amerika.
Tentu saja, tidak ada yang baru. Penonton telah menarik perhatian dan memperdebatkannya sejak tahun 2009.
Baca Juga: James Cameron Ingin Membuat Banyak Film Avatar, Ternyata Pemeran Utama Menjadi Sosok Penting
Sama seperti toruk yang kembali, dan bahkan lebih mencolok dari sebelumnya, demikian juga pernyataan yang tampaknya meragukan yang dibuat Avatar tentang ras dan kolonialisme.
Rasa takjub yang datang dari pemandangan, suara, dan rasa terhubung yang sekarang telah di remaster di bulan Alpha Centauri itulah yang akan menarik pemandangan Avatar.
Itulah yang membuat banyak penonton bioskop terobsesi dengan film ini lebih dari 10 tahun yang lalu ketika pertama kali dirilis, dan itulah yang kemungkinan akan memenangkan penonton baru sekarang setelah direvitalisasi.
Baca Juga: Tweak Kostum Deadpool 3: Inspirasi Liar untuk Debut MCU Hugh Jackman
Fans dari franchise ini hanya bisa berharap bahwa, sekarang Avatar sekali lagi dengan kuat membangun dunia Na'vi.
Sekuel yang akan datang dapat memberikan sesuatu yang lebih, dari sekedar warna biru kepada penghuninya.***