KEPRI POST - Aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang marak di berbagai daerah di Indonesia menjadi sorotan media-media di Singapura. The Straits Times, misalnya, menampilkan aksi yang dilakukan kelompok mahasiswa di Surabaya.
Dalam artikelnya pada Senin, 12 September 2022, mereka menuliskan bahwa keputusan Indonesia untuk menaikkan harga bahan bakar akan meringankan beban fiskal yang semakin besar. Namun protes jalanan setiap hari terhadap kebijakan tersebut perlu mendapat penanganan secara benar.
Sementara itu di berbagai daerah di Indonesia, aksi menolak kenaikan BBM terus berlangsung. Aksi ini dilakukan berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pekerja atau buruh, hingga partai politik.
Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa HMI Tanjungpinang-Bintan Demo DPRD Kepri
Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), para mahasiswa melakukan aksi di gedung DPRD untuk menolak kenaikan harga BBM karena semakin menyengsarakan masyarakat.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam, salah satunya, menilai putusan pemerintah menaikkan harga BBM bukanlah solusi. Apalagi dilakukan di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang masih sulit.
"Kami menolak kenaikan harga BBM, karena sangat membebani perekonomian dan menyengsarakan masyarakat," kata aktivis HMI Cabang Batam, Andi Syahputra yang merupakan mahasiswa Ibnu Sina Batam.
Baca Juga: Buruh Batam Demo di Kantor Pertamina, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup
Aksi yang sama juga dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan dengan menggelar demo di DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).