Jalan Rusak Ganggu Investasi, Pengelola Kawasan Industri Kabil Datangi BP Batam

27 Juli 2022, 23:08 WIB
Jalan rusak parah simpang kawasan simpang Taiwan Kabil, Nongsa /

KEPRI POST - Ruas Jalan Hang Kesturi di Simpang Kawasan Industri Taiwan, Kabil hingga Simpang Batu Besar, Nongsa yang kondisinya rusak parah.

Jalan ini tak tersentuh perbaikan, membuat pengelola kesal. Pasalnya akibat rusaknya jalan tersebut, arus lalulintas barang industri yang melintas terkendala.

Pengelola Kawasan Industri Kabil mendatangi kantor BP Batam, pada Rabu 27 Juli 2022 untuk menyampaikan keluhan kerusakan jalan yang mengganggu aktivitas lalulintas barang industri yang didominasi perusahaan penanaman modal asing (PMA) di kawasan Kabil.

Baca Juga: Seorang Haji Asal Bintan Positif Covid-19, Bakal Jalani Karantina 10 Hari

"Sangat mengganggu aktivitas industri, menghambat produksi karena arus bahan kebutuhan industri menjadi lambat, bahkan menyebabkan barang industri terguling dan rusak saat melewati ruas jalan rusak itu, serta mengancam keselamatan karyawan pekerja di Kabil," ujar Peter Vincent, President Director Kabil Integrated Industrial Estate.

Kekhawatiran Peter semakin menjadi-jadi. Sebab, salah satu audit internasional mewajibkan jaminan keselamatan karyawan yakni Home to Home Safety.

"Dengan kondisi jalan rusak ini, kita semua itu failed di audit satu, karena dianggap nggak safety jalan untuk karyawan kita, kami minta bantuan bener-bener pada pemerintah, kalau boleh kami dibantu secepatnya supaya failed kami di audit internasional bisa segera diatasi,” terangnya.

Untuk semua proyek Kabil yang scope-nya internasional, maka terdapat aturan dan prosedur ketat yang ditetapkan, yakni Home to Home Safety.

Baca Juga: Hati-Hati Jual Motor di Batam Melalui COD, Ada 20 Orang Menjadi Korban

Prosedur ini mengharuskan perusahaan memastikan keselamatan karyawan mulai dari rumah menuju lokasi bekerja, hingga kembali ke rumah dengan selamat.

Pihaknya bahkan telah menerima email, bahwa jalan rusak ini dipertanyakan, dan berpotensi menggagalkan proyek yang akan dimulai setelah pandemi.

"Kita tahu selama 2 tahun lebih bisnis turun, produksi berkurang, projek berhenti. Sekarang kondisi sangat baik. Oil and gas sudah mulai naik, sekarang Kawasan Industri Kabil, semua tenant kami sudah menuju full capacity," ujarnya

Saat ini, Kabil telah bersiap dengan sejumlah projek besar asal Australia, UK, hingga middle east, yang akan menyerap 6.000 lebih tenaga kerja.

Apabila kondisi jalan masih rusak, terjadi lakalantas, maka perusahaan dianggap gagal dalam proses audit internasional dan berpotensi kehilangan proyek.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, menanggapi dengan serius keluhan tersebut. Meskipun wewenang pemeliharaan jalan bukan berada pada BP Batam, namun pihaknya memiliki concern besar, karena kerusakan berada pada kawasan industri dan menganggu aktivitas industri.

Baca Juga: Dapatkan Keringanan Penghapusan Denda dan Bunga Piutang Pajak Batam, Berlaku hingga 31 Agustus

Tuty juga menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan internal BP Batam dan menindaklanjutinya, sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, mengingat kewenangan jalan tersebut berada mestinya pada Pemerintah Provinsi Kepri.

"Ruas jalan tersebut, statusnya Jalan Provinsi Kepulauan Riau, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1863 Tahun 2016. Proses pembangunan, pemeliharaan, serta penjagaan, berada pada wilayah Pemerintah Provinsi Kepri," ujar Tuty.

Pihaknya akan segera menyampaikan ke pimpinan BP Batam dan berkoordinasi dengan unit terkait untuk mencari solusi terbaik, demi kelancaran kegiatan industri di Batam.

"Action pertama yang mungkin akan kami lakukan adalah menutup jalan berlubang, dan re-route pengalihan jalur ke jalan yang baru dibangun, agar safety dulu seluruh pengendara yang melalui jalan ini,” ujar Tuty.

Basuki dari PT SMOE mengapresiasi apabila BP Batam dapat segera mengambil alih perbaikan jalan di kawasan yang rusak ini. Menurutnya, perbaikan jalan ini akan menyelamatkan nasib 6.000 karyawan yang akan mulai kembali melaksanakan projek SMOE pada Agustus mendatang.

Ia juga berharap Dishub Kota Batam memasang rambu lalu lintas, sehingga pengalihan jalan di jalur baru dapat berjalan lancar dan aman bagi pengendara dari dua arah.***

Editor: Romi Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler