Pengguna QRIS Kepri Tembus 394.632, Tumbuh 4 Kali Lipat Setahun

21 Agustus 2022, 14:05 WIB
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan pengguna atau jumlah merchant QRIS di Kepri tembus 394.632 pelaku usaha. /dok. qris.id/

KEPRI POST - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan pengguna atau jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Kepri tembus 394.632 pelaku usaha per 1 Juli 2022.

Jumlah ini mengalami pertumbuhan hingga 464 persen atau empat kali lipat dibanding data pengguna setahun lalu, Juli 2021.

"Bahkan 90 persen merchant QRIS merupakan pelaku usaha yang berlokasi di Batam dengan jumlah 355.053 merchant," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Musni Hardi K Atmaja.

Baca Juga: Pansus Temukan PIK di Kecamatan Batam Kota Diserahkan ke Kontraktor

Untuk meningkatkan sosialisasi QRIS di Kepri, Bank Indonesia menggelar Pekan QRIS Nasional tahun 2022 berlangsung di One Batam Mal, Batam Center, Sabtu 20 Agustus 2022.

Pekan QRIS Nasional merupakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat Kepri terkait penggunaan sistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS.

Sistem ini bisa menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran hanya dengan memindai (scan) QR Code pada merchant, sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat, mudah, dan aman.

Baca Juga: Ariel Tatum Ngidam Ote-Ote di Sayap-Sayap Patah, Ini Resep dan Cara Bikinnya

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, mengapresiasi pelaksanaan Pekan QRIS Nasional Tahun 2022 di Batam.

Menurutnya, Pemko Batam mendukung event ini untuk memperkenalkan QRIS sebagai sistem pembayaran berbasis digital. Sehingga mendorong masyarakat untuk menggunakan sistem digitalisasi dalam bertransaksi di Kota Batam.

"Kita berharap pelaku usaha dan masyarakat Batam dapat memanfaatkan QRIS dalam setiap transaksi jual beli," katanya.

Baca Juga: Info Loker Batam, Rumah Sakit Awal Bros Buka 7 Lowongan Kerja

Sekda menerangkan bahwa Batam merupakan satu dari kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan negara maju seperti Singapura.

"Maka seluruh aktivitas di Batam harus mengikuti kemajuan zaman, termasuk digitalisasi untuk proses transaksi," katanya.

Pelaku usaha di Batam, lanjut Seda, juga harus menerima dan beradaptasi dengan digitalisasi dan teknologi agar tidak tergilas oleh perubahan zaman.

Baca Juga: Grab Batam Buka Lowongan Kerja Cari Tamatan SMA, Ini Link Pendaftarannya

"Siapapun yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, maka siap-siap bakal tertinggal," ujarnya.

Sekda mengungkapkan bahwa sejak 2016, Pemko Batam telah menerapkan transaksi non-tunai untuk seluruh transaksi atas pendapatan dan belanja daerah yang bekerjasama dengan Bank Riau Kepri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Batam 2021 mencapai 4,75 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Batam melampaui nasional dan menjadi yang tertinggi di Kepri.

"Kehadiran QRIS adalah salah satu upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di Kota Batam," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler