Nelayan Batam Pasang Kelong Berburu Ikan Dingkis, Hidangan Khas Imlek yang Dipercaya Bawa Hoki

3 Januari 2023, 10:06 WIB
Nelayan Batam memasang kelong untuk berburu ikan dingkis menjelang Imlek 2023, dipercaya bawa hoki. /KepriPost.com/Zaki Setiawan

KEPRI POST - Nelayan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai memasang kelong untuk menjaring ikan dingkis menjelang perayaan hari raya Tahun Baru Imlek 2023. Ikan dingkis ini merupakan salah satu hidangan khas Imlek yang dipercaya membawa keberuntungan atau hoki.

Rahmat, nelayan Belakangpadang, Batam mengaku sudah seminggu ini mulai sibuk memasang kelong untuk menjaring ikan dingkis. Sebab mendekati perayaan hari raya Tahun Baru Imlek 2023, harga ikan dingkis bakal makin mahal.

Menurut Rahmat, pada hari-hari biasa harga ikan dingkis sekitar Rp20 ribu per kilogramnya dan bisa melonjak hingga Rp300 ribu per kilogram saat Imlek. Makanya ia makin sibuk memasang kelong untuk mendapatkan ikan dingkis menjelang Tahun Baru Imlek 2023.

Baca Juga: Pasar Imlek Tanjungpinang Tawarkan Berbagai Kuliner dan Keragaman Budaya di Kepri

"Ikan dingkis yang mahal adalah yang sedang bertelur, baunya tidak amis. Musim bertelur ini hanya setahun sekali dan biasanya menjelang Imlek," katanya, Selasa 3 Januari 2022.

Sebagian warga keturunan China percaya bahwa ikan dingkis yang sedang bertelur saat Imlek dapat memberikan hoki atau keberuntungan sepanjang tahun. Sehingga banyak yang mencari ikan tersebut setiap menjelang Tahun Baru Imlek.

Untuk hidangan Imlek, ikan dingkis disajikan secara utuh satu ekor dengan cara dibakar atau dihidangkan dengan campuran sayur daun bawang.

Rahmat menerangkan, laut Batam merupakan salah satu perairan yang banyak menghasilkan ikan dingkis. Terutama di perairan sekitar Belakangpadang, Pulau Kasu, dan arah Barelang.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Kuliner di Batam yang Terkenal dan Jadi Favorit Wisatawan

Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat lokal, ikan-ikan dingkis ini juga banyak yang dijual ke negara tetangga, Singapura.

Harganya bisa lebih mahal kalau terjual di Singapura, bisa tiga kali lipat dari harga lokal. Hanya saja, kualitas dan kesegaran ikan harus terjaga agar bisa menembus pangsa pasar Singapura.

"Berburu ikan dingkis ini hoki-hokian juga, kadang bisa dapat banyak sampai 10 kilogram, kadang juga tidak dapat sama sekali," terangnya.

Untuk berburu ikan dingkis, Rahmat memanfaatkan sistem bubu atau kelong. Jaring-jaring berbentuk kotak dengan ujung lancip di bagian bawahnya ini dipasang di sejumlah lokasi perairan.

Baca Juga: 8 Pantai Terbaik di Batam Beserta Lokasi dan Jam Bukanya, Cocok Buat Liburan

Supaya tidak lupa dengan lokasi atau salah mengambil, masing-masing kelong milik nelayan ini biasanya ditandai dengan titik koordinat.

Di kelong-kelong inilah biasanya menjadi tempat bagi ikan dingkis untuk bertelur. Ikan dingkis hasil kelong juga lebih bagus, karena kulitnya tidak rusak dibandingkan dengan tangkapan jaring.

"Biasa kita turunkan kelong agak di tepi, kalau bubu di tengah laut. Setelah tiga atau empat hari baru kita lihat lagi, kalau ada ikannya kita ambil,” katanya.

Rahmat berharap hari raya Tahun Baru Imlek 2023 ini juga membawa keberuntungan baginya, yakni dengan mendapatkan banyak ikan dingkis bertelur dari perairan Batam, karena harganya sangat mahal.***

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler