2 Bandara di Kepri dikabarkan Dicabut Status Internasional Termasuk Hang Nadim Batam, Ternyata Ini Alasannya

27 Maret 2023, 13:12 WIB
2 Bandara di Kepri Termasuk Bandara Hang Nadim Batam Dikabarkan Dicabut Status Internasional, Ternyata Ini Alasannya /

KEPRI POST - Dua bandara di Kepri, yaitu Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang dan Bandara Hang Nadim Batam terancam dicabut status internasional dari pemerintah pusat. 

Dicabutnya status internasional di 2 bandara tersebut menjadi kekhawatiran kepala daerah di Kepri, karena dampaknya sangat besar.

Dua bandara internasional di Kepri menjadi alat transportasi wisatawan dari mancanegara, dan mendongkrak perekonomian.

Baca Juga: Proyek Pedestrian Bandara RHF Tanjungpinang di Kepulauan Riau Ladang Korupsi? Ini Kata Kadis PUPP

Status internasional suatu bandara dicabut karena beberapa alasan seperti masalah keamanan, regulasi penerbangan, atau masalah keuangan.

Pemerintah dapat mencabut status internasional bandara jika bandara tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional, seperti fasilitas yang tidak memadai, keterlambatan dalam perawatan, atau tidak memenuhi standar internasional lainnya. 

Selain itu, pencabutan status internasional bandara juga bisa disebabkan oleh krisis ekonomi atau ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan keuangan untuk mempertahankan status internasional.

Baca Juga: Bandara BIB Hang Nadim Batam Tambah 3 Rute Baru Jelang Ramadhan, Berikut Rinciannya

Menanggapi hal itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta pemerintah pusat mempertahankan 2 bandara di Kepri agar tetap berstatus internasional.

"Kepri ini penyumbang wisatawan mancanegara ke 3 di Indonesia, jadi kami berharap ada pertimbangan dari pemerintah pusat," ujar Ansar.

Lanjut Ansar, jika 2 bandara di Kepri dicabut status internasionalnya, maka Provinsi Kepri akan mati perlahan.

Baca Juga: Kemenhub Tahan Status Bandara Internasional di Bandara RHF Tanjungpinang, Gubernur Kepri: Segera Saya Urus

"Ekonomi tentunya akan terjun bebas, karena tidak ada pemasukan dan pendapatan daerah," katanya.***  

Editor: Romi Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler