KEPRI POST - Keinginan Bupati Bintan Roby Kurniawan untuk mengubah jadwal Roro menuai penolakan yang luas di masyarakat. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang mengelola perjalanan kapal Roro diminta tidak serta merta menuruti usulan perubahan jadwal tersebut demi sang bupati.
Permintaan agar ASDP tidak mengubah jadwal Roro demi Bupati Bintan itu disampaikan warga asal Tambelan, Robby Patria. Menurutnya, mengubah jadwal dengan menunda keberangkatan Roro Bahtera pada 27 April mendatang hanya akan menimbulkan penumpukan di Tambelan saat arus balik.
"Jika jadwal Roro tetap seminggu sekali, maka akan memudahkan lalulintas warga yang mudik Lebaran. Jika ditunda 30 April demi menyesuaikan agenda kunjungan Bupati Bintan, maka akan terjadi penumpukan penumpang. Apakah Roro bisa menampung lebih 500 penumpang?" tanya Robby, Rabu 19 April 2023.
Baca Juga: DPRD Kepri Ingatkan Pemkab Bintan Tidak Mengorbankan Keselamatan Pemudik
Robby menjelaskan bahwa kapasitas penumpang Roro tak lebih dari 200 orang. Maka dari itu, ia menyarankan agar rombongan Bupati Bintan menggunakan kapal ferry untuk kunjungan kerja ke Tambelan yang biasa dilakukan setiap tahun.
"Jangan menggunakan kapal Roro untuk kegiatan pemerintah, sementara warga yang akan mudik susah untuk kembali ke Tanjungpinang pada 1 Mei," jelasnya.
Menurut Robby, seharusnya Bupati menyediakan alokasi anggaran untuk mudik gratis agar transportasi ke Tambelan bertambah. Misalnya dengan mengoperasikan armada tambahan berupa ferry sebagaimana dilakukan bupati sebelumnya pada 2015 hingga 2019.
Baca Juga: Jadwal Kapal Laut KMP Bahtera Nusantara 03 Rute Tanjunguban, Tambelan, Sintete
Dengan adanya armada tambahan, pemudik tak bertumpuk dan berdesakkan di dalam kapal Roro Bahtera. Sayangnya, program mudik gratis selama lima tahun berturut-turut itu ditiadakan di masa Bupati Roby Kurniawan denagan alasan keterbatasan anggaran.
"Sungguh tidak bijak jika Bupati malah menumpang kapal Roro membawa tim OPD ke Tambelan yang akan menyebabkan jumlah penumpang di Roro Bahtera melebihi batas normal," katanya.
Kementerian Perhubungan mengoperasikan Roro Bahtera untuk menambah layanan kapal penyeberangan yang melayani rute Tanjunguban – Tambelan – Sintete dari sebelumnya hanya 1 kapal menjadi 2 kapal. Sehingga mempercepat frekuensi kedatangan kapal dari sebelumnya memakan waktu 2 minggu menjadi 1 minggu dalam satu kali trip.
Baca Juga: Kapal Roro KMP Bahtera Nusantara 03 Layani Pelayaran Rute Tanjunguban - Tambelan - Sintete
Robby menilai bahwa usulan Bupati Bintan untuk mengubah jadwal Roro hanya akan membuat jumlah penumpang bertambah banyak. Hal itu juga mengabaikan penumpang dari Sintete, Kalimantan Barat yang akan ke Tambelan dan ke Tanjungpinang menjadi tertunda karena Roro berhenti di Tambelan demi Bupati Bintan.
"Alangkah bagusnya jadwal Roro tetap normal pada 27 April, sehingga tak menumpuk semua. Bupati Bintan dan rombongan bisa menggunakan ferry, sekalian membawa penumpang umum agar dapat mengurangi jumlah pemudik dengan Roro," katanya.***