PT Ciomas Adisatwa Bintan Ekspor 20.000 Ayam Hidup ke Singapura

29 Juni 2024, 13:00 WIB
PT Ciomas Adisatwa Bintan ekspor perdana di tahun ini sebanyak 20.000 ayam hidup ke Singapura, kemarin. /tangkap layar/ciomas/

KEPRI POST - Hasil peternakan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), berhasil memenuhi kebutuhan ekspor ke negara tetangga. Sebanyak 20.000 ekor ayam hidup diekspor ke Singapura oleh perusahaan agri pangan Japfa Group melalui PT Ciomas Adisatwa.

Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara RHF bersama Japfa Group dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan melakukan pelepasan ekspor secara simbolis di Pelabuhan Sri Payung Kilometer 6, Kota Tanjungpinang, Jumat, 28 Juni 2024.

"Ini perdana di tahun 2024, kami bersama Japfa mengekspor ayam hidup ke Singapura," kata Kepala Satpel Bandara RHF Tanjungpinang, Balai Karantina Kepri Dwi Sulistyono.

Baca Juga: Apindo Sebut Kenaikan Tiket Kapal Feri Batam - Singapura Tidak Masuk Akal

Dwi menyebut ekspor ayam hidup ke Singapura tersebut membuktikan kalau kualitas hasil peternakan di wilayah Pulau Bintan, khususnya Kabupaten Bintan bisa memenuhi standar internasional.

Produk ayam hidup itu sudah melalui proses pemeriksaan ketat sebelum diekspor oleh Balai Karantina Pertanian Kepri, sehingga dapat dijamin keamanan dan kesehatannya.

"Sebelum dilepas ekspor, juga dilakukan penyemprotan disinfektan agar tidak terkontaminasi penyakit," ujarnya.

Baca Juga: The Sanchaya Buka Lowongan Kerja di Bintan Juni 2024, Cek Syaratnya

Dwi berharap ekspor ayam hidup ini dapat dilakukan secara rutin karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah, terutama Pulau Bintan.

"Kami mendorong peternak ayam meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar lokal hingga internasional," ucap Dwi.

Sementara, Kepala Produksi Komersial Japfa Area Sumbagut, Taufik Robina menyampaikan ekspor ayam hidup ke Singapura ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan perusahaan yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Bintan.

Ekspor ayam hidup digunakan untuk kebutuhan dalam negeri di Singapura, salah satunya dijadikan kuliner nasi ayam.

"Ini perdana di tahun 2024. Semoga terus berlanjut," ujar Taufik.

Ia menambahkan nilai ekonomis ekspor 20 ribu ayam hidup ke Singapura tersebut mencapai Rp1 miliar.

Adapun total produksi ayam hidup di Bintan per bulan mencapai 250 ribu ekor dan akan tingkatkan menjadi 600 ribu ekor per bulan.

Selain ekspor, pihaknya juga memenuhi permintaan lokal yang mencapai 15-20 ribu ayam hidup per hari.

"Banyak kompetitor, jadi tidak semua produk kami terserap lokal, sehingga sebagian diekspor ke Singapura," demikian Taufik.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler