Network
KEPRI POST - Tempat Pemakaman Umum Seitemiang Batam krisis lahan, karena tak kunjung turunnya izin dari Pemko Batam untuk memanfaatkan lahan sisa di area pemakaman.
Pengelola Pemakaman Seitemiang Batam, Zailani mengungkapkan bahwa pihaknya terpaksa menggunakan sistem sisip atau tumpang tindih makam untuk menyiasati krisis lahan tersebut.
Selain itu, pengelola Pemakaman Seitemiang Batam juga memanfaatkan lahan row jalan untuk tempat pemakaman.
"Namun, saat ini sudah tak bisa lagi, karena sudah penuh makamnya. Berharap adanya lahan pengganti pun, sampai saat ini belum terwujud," ungkapnya, Jumat 19 Agustus 2022.
Baca Juga: Dugaan Korupsi SIMRS BP Batam, Kejari Kembali Periksa Pejabat BP dan PPK
Satu-satunya yang masih bisa dilakukan oleh pengelola Pemakaman Seitemiang Batam, jelas Zailani, adalah dengan memanfaatkan lokasi rawa-rawa di samping makam umum.
Ia terpaksa mengeruk lumpur dari rawa-rawa itu untuk kemudian menimbunnya dengan tanah padat.
Hanya saja, proses itu tak bisa dilakukan secara cepat dan luas. Pasalnya, untuk menimbunnya dengan tanah padat, perlu biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga: Ombudsman Kepri Kebanjiran Pengaduan Layanan Air Bersih Batam
