Network
KEPRI POST - Kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bekerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah berupa pinjaman lunak bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tanpa bunga atau bunga 0 persen kurang diminati. Buktinya, dari 146.638 UMKM, hanya 591 UMKM yang tersentuh program subsidi ini atau baru 0,4 persen.
Jumlah UMKM yang memanfaatkan program subsidi bunga pinjaman 0 persen dari Pemprov Kepri tersebut terhimpun dalam rentang dua tahun dengan realisasi bunga kredit mencapai Rp650 juta per Agustus 2022. Terdiri dari sekitar Rp186 juta di tahun 2021 dan sekitar Rp464 juta di tahun 2022.
Plafon kredit yang telah disalurkan dalam program subsidi bunga pinjaman 0 persen mencapai Rp11,160 miliar dari total 591 UMKM sebagai debitur. Melalui program ini, UMKM selaku debitur tak lagi membayar bunga pinjaman, karena ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Kepri.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket One Piece Film RED yang Tayang 21 September 2022 di Seluruh Bioskop Batam
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa program pinjaman UMKM dengan bunga 0 persen ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Harapan kita bisa membantu usaha kecil yang ingin bangkit setelah terpuruk karena pandemi,” katanya, Sealsa 20 September 2022.
Semua level usaha terkena dampak selama dua tahun pandemi Covid-19, baik usaha makro maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM yang tersebar di Kepri juga mengalami masa-masa sulit sehingga memerlukan stimulus untuk bertahan atau bahkan dapat sebagai langkah awal memulai pemulihan ekonomi.
Baca Juga: PT Caterpillar Batam Buka Lowongan Kerja September 2022, Simak Syarat Lengkapnya
Jumlah UMKM di seluruh Kepri per 19 Januari 2022 tercatat sebanyak 146.638 UMKM. Tersebar di Batam 75.064 (51 persen), Tanjungpinang 18.613 (13 persen), Bintan 11.783 (8 persen), Karimun 18.434 (13 persen), Natuna 8.454 (6 persen), Anambas 5.262 (4 persen), dan Lingga 9.028 (6 persen).
