Network
KEPRI POST - Kabupaten Bintan merupakan wilayah yang sangat rawan bencana di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bintan merupakan wilayah yang memiliki frekuensi bencana tertinggi di Kepri selama 10 tahun terakhir.
"Di Provinsi Kepri, Bintan merupakan kabupaten dengan frekuensi kejadian bencana tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Potensi bencana di Bintan terkait gelombang pasang, abrasi, cuaca ekstrim, dan banjir," ungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Tanjungpinang, Kamis 3 November 2022.
Suharyanto menerangkan, Indeks Resiko Bencana (IRB) Kepri mencapai 114,71 atau dalam kategori sedang. Dengan ancaman bencana mulai dari tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, serta kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Cuaca Kepri 5 November: Potensi Hujan Lebat di Lingga, Bintan, dan Ranai Natuna
Ia mengingatkan agar Pemprov Kepri terus melaksanakan strategi penanggulangan bencana, demi menghadapi potensi ancaman bencana mulai kebakaran hutan dan lahan hingga kejadian lain akibat faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.
"Strategi itu bisa dimulai dari masa pra-bencana, tanggap darurat, hingga pascabencana," ujarnya.
Suharyanto juga berharap agar Kepri menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang penanggulangan bencana yang akan bertugas di lapangan. SDM tersebut bisa berasal dari berbagai instansi yang ada di provinsi hingga lingkup kabupaten/kota, desa/kelurahan dan RT/RW.
"Pemerintah daerah harus membekali seluruh personel dengan pelatihan dan pendidikan khusus kebencanaan. Siapkan orangnya, dilatih kemampuannya untuk lebih siap siaga dalam menghadapi potensi bencana," katanya.
