Mengenal Budaya Melayu Kepri dari Tanjak Pondok Warisan Budaye

- 9 November 2022, 19:15 WIB
Tokoh Pemuda Sekupang, Cris Topan bersama pegiat Pondok Warisan Budaye, Irwan menunjukkan tanjak khas Kepri.
Tokoh Pemuda Sekupang, Cris Topan bersama pegiat Pondok Warisan Budaye, Irwan menunjukkan tanjak khas Kepri. /kepripost.com/Zaki Setiawan

KEPRI POST - Mencintai tanah air adalah di antara nilai-nilai kepahlawanan yang perlu terus ditanamkan di lubuk setiap generasi, apalagi jika disertai dengan semangat untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Semangat inilah yang terlihat lestari di galeri Pondok Warisan Budaye di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Beragam busana khas melayu Kepri terpajang rapi di galeri Pondok Warisan Budaye. Ada tanjak, baju teluk belanga, cekak musang, baju kurung, kain samping, sandal capal, hingga aksesoris khas melayu seperti perisai, keris, dan lainnya.

Galeri Pondok Warisan Budaye menempati lokasi di sebuah ruko di kawasan Jodoh River, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri. Lokasinya mudah ditemukan, berada di Jalan Duyung, samping Morning Bakery Jodoh.

Di antara produk yang banyak terpajang di galeri adalah tanjak, semacam topi atau penutup kepala yang menjadi simbol kewibawaan masyarakat melayu.

Baca Juga: Mahasiswa Natuna Tampilkan Seni Budaya Melayu Kepri di Yogyakarta

Mahkota dari kain pilihan ini merupakan salah satu perlengkapan busana yang dipakai para pembesar, bangsawan, dan tokoh masyarakat melayu di masa lalu.

Pegiat Pondok Warisan Budaye, Irwan menerangkan bahwa arti dari tanjak adalah tanah yang dipijak. Dan di setiap daerah, tanjak memiliki ciri khas masing-masing.

"Seperti di Kepri (Kepulauan Riau), ciri khasnya adalah tanjak mahkota alam yang memiliki simpul ketupat palas," ujarnya, Selasa 8 November 2022.

Tanjak warisan ini dibuat secara turun temurun dan ada guru yang mengajarinya, tidak asal-asalan.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x