Network
KEPRI POST - Jumlah penduduk miskin di Kota Batam pada Maret 2022 mencapai 82.590 jiwa. Jumlah tersebut kalau dipersentasekan sebanyak 5,19 persen. Jumlah tersebut terungkap dari catatan Badan Pusat Statistik Kota Batam
Seperti yang dikatakan oleh Kepala BPS Batam Rahmad Iswanto misalnya. Ia menyebut selain fase pemulihan pasca Covid-19, salah satu pemicu faktor meningkatnya jumlah warga miskin di Batam ialah terjadinya inflasi di bulan Maret lalu, yang saat itu semua kelompok pengeluaran pada naik, terutama kelompok makanan dan minuman, serta tembakau sebesar 5,41 persen.
Sedangkan untuk garis kemiskinan di Batam pada bulan Maret lalu berjumlah 788.730 per kapita perbulannya. Untuk penduduk kategori miskin adalah penduduk yang pendapatannya di bawa garis kemiskinan.
Angka garis kemiskinan tersebut meningkat dari sebelumnya di bulan Maret 2021 yang hanya sebesar 740.109 per kapita, pebulan.
Rahmad menjelaskan kenaikan persentase kemiskinan pada Maret 2014, Maret 2017, dan Maret 2018 dipicu pelemahan kondisi ekonomi Batam. Sedangkan kenaikan pada Maret 2021, karena pandemi Covid-19. Sedangkan di 2022, merupakan masa pemulihan pasca Covid-19.
Rahmad juga mengatakan bahwa Kota Batam merupakan daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak se-Provinsi Kepri. Kondisi ini sejalan banyaknya penduduk di Kota Batam. Sementara itu sisi persentase penduduk miskin Kota Batam menduduki posisi terendah.
Garis kemiskinan di Batam merupakan yang tertinggi Rp 783.730 per kapita perbulan jika dibandingkan dengan garis kemiskinan terendah di Kepri yakni Kabupaten Karimun yang hanya Rp 446.586 per kapita per bulannya. ***
