Network
KEPRI POST - Kelalaian penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hingga menyebabkan kecelakaan kerja masih kerap terjadi di sejumlah perusahaan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dugaan kelalaian penerapan K3 itu menuai sorotan kalangan buruh, usai terjadinya dua kecelakaan kerja dalam sehari di perusahaan galangan kapal Tanjunguncang.
Kejadian pertama terjadi di perusahaan galangan kapal di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard Tanjunguncang, Batam, pada Rabu, 8 Maret 2023. Kecelakaan kerja terjadi saat dua pekerja beraktivitas di dalam tangki kapal Pertamina Abherka. Keduanya tewas dalam peristiwa tersebut.
Kemudian kejadian kedua, pada hari yang sama, lagi-lagi mengakibatkan tewasnya dua pekerja di kawasan galangan kapal PT Alusteel Tanjunguncang, Batam. Keduanya tewas setelah terlindas buldozer yang mundur saat tak kuat melewati jalan tanjakan.
"K3 harusnya diterapkan. Banyak kejadian karena kurangnya keselamatan dan kesehatan kerja yang kurang diperhatikan," kata Adi, seorang buruh di perusahaan Batam.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja di Galangan Kapal Tanjunguncang Batam, 2 Pekerja Remuk Terlindas Buldozer
Ketua Konsulat Cabang FSPMI Batam, Yapet Ramon, juga menyoroti rendahnya penerapan K3 dan minimnya pengawasan dari Disnaker.
Ia mengatakan bahwa meninggalnya para buruh ini telah mencoreng seluruh elemen K3 di Provinsi Kepulauan Riau yang kurang memberikan perhatian terhadap keselamatan kerja karyawan, terutama di perusahaan industri berat seperti galangan kapal.
"Kita minta pengawas ketenagakerjaan di Provinsi Kepri melakukan pemeriksaan secara terbuka sesuai Permenaker No 33 Tahun 2016 atas terjadinya kecelakaan kerja ini," katanya.
Baca Juga: Sehari 2 Kecelakaan Kerja di Galangan Kapal Tanjunguncang, Batam Tewaskan 4 Pekerja
Diberitakan sebelumnya, dalam sehari dua kecelakaan kerja terjadi di galangan kapal Tanjunguncang, Batam, Rabu, 8 Maret 2023 dan menewaskan empat orang pekerja.
