Dubes Uni Emirat Arab Terkesima Saat Melihat Kitab Kuno di Pulau Penyengat Tanjungpinang

- 3 Agustus 2023, 12:00 WIB
Dubes Uni Emirat Arab terkesima saat melihat kitab kuno di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Dubes Uni Emirat Arab terkesima saat melihat kitab kuno di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Kepulauan Riau. /tangkap layar/dubes/

KEPRI POST - Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN, YM Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri terkesima saat melihat kitab kuno di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Wajah Dubes Uni Emirat Arab itu menunjukkan kekaguman saat mengetahui koleksi Khutubkhanah Marhum Ahmadi yang dididirikan Yang Dipertuan Muda Riau ke-X Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi. Perpustakaan di Rumah Sotoh Pulau Penyengat Tanjungpinang itu memiliki koleksi kitab kuno yang lengkap.

Abdulla Salem mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya ke Pulau Penyengat Tanjungpinang sejak ia menjabat sebagai Dubes Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN.

Baca Juga: Pulau Penyengat di Tanjungpinang Masuk 75 Desa Wisata Terbaik Indonesia, Ini Daya Tariknya!

"Ini kunjungan saya yang pertama kesini, saya menyaksikan banyak keindahan dan hal-hal luar biasa yang saya temui di sini," katanya saat mengunjungi pulau itu pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Rumah Sotoh ini berada di Masjid Raya Sultan Riau. Di sini terdapat beragam koleksi Kutubkhanah dan kitab-kitab wakaf Yang Dipertuan Riau Raja Muhammad Yusuf Al-Ahamdi yang masih terawat dengan baik.

Terdapat juga kitab tafsir dan hadits, mushaf Al Qur'an, kitab dan sejarah Tarekat Naqsyabandiah, kamus, ensliklopedia, sejarah Islam, perbandingan agama, sastra Arab, hingga kitab-kitab ilmu tabib.

Kitab-kitab itulah yang menjadi bukti sejarah Pulau Penyengat di masa lampau dan segudang cerita yang menarik untuk dipelajari para wisatawan.

Baca Juga: Songsong Penilaian Desa Wisata, Forum RT dan RW Gotong Royong di Pulau Penyengat Tanjungpinang

Pulau ini pernah menjadi pusat literasi sastra Melayu yang terkenal pada abad 19 hingga awal abad 20. Karena menjadi pusat literasi itulah, Belanda melihat Pulau Penyengat sangat potensial pada bidang bahasa yang kemudian menjadikan bahasa Melayu Riau sebagai sumber bahasa.

Laksamana TNI (purn) Marsetio yang mendampingi kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem mengatakan bahwa kunjungan ini bukan hanya sekadar menjadi representasi negara UEA di Indonesia. Namun benar-benar menginisiasi kerjasama yang baik antar kedua negara.

"Jalan Layang Tol MBZ di Cikampek dan jalan raya Joko Widodo di Abu Dhabi adalah bagian dari his excellency, jadi ambassador UEA tidak hanya menawarkan janji, tapi mewujudkan hasil yang nyata," katanya.

Usai melihat kitab kuno di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Dubes Uni Emirat Arab Abdulla Salem kemudian melanjutkan kunjungannya ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) untuk memberikan kuliah umum.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah