Tekan Pembengkakan Biaya, Masa Perjalanan Ibadah Haji Dipangkas jadi 35 Hari Saja

5 Februari 2023, 05:05 WIB
Tekan Pembengkakan Biaya, Masa Perjalanan Ibadah Haji Dipangkas jadi 35 Hari Saja /F. DESK JABAR - PIKIRAN-RAKYAT.COM/

KEPRI POST - Membengkaknya biaya perjalanan Ibadah Haji tahun ini, membuat pemerintah mencari formula agar mampu menekan biaya ibadah perjalanan haji.

Salah satu skenario yang nantinya dipakai untuk mengurangi biaya penyelenggaraan Ibadah Haji 2023, salah satunya dengan memperpendek waktu perjalanan ibadah haji.

Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Pelaksana Harian Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) periode 2016–2022 Qasim Shaleh, misalnya.

Dia menyebut Ibadah Haji selama 35 hari sama sekali tidak akan mengganggu rangkaian ibadah. Sebab, inti haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) hanya 6 hari. Kemudian arbain di Madinah hanya 8 hari.

Pengurangan masa Ibadah Haji itu sejatinya pernah diusulkan pihaknya kepada pemerintah. "Jadi, sangat tidak mengganggu secara ibadah," katanya.

Perluasan Bandara Jeddah juga memungkinkan jumlah penerbangan bertambah.

Hal yang sama juga diamini oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka yang mengusulkan pengurangan masa perjalanan haji dari 42 menjadi 35 hari.

Apabila dipangkas tujuh hari, komponen konsumsi dalam Biaya Perjalanan Ibadah Haji bisa diefisienkan hingga lebih dari Rp 322 miliar. Besaran tersebut diperoleh dari gambaran kalkulasi untuk satu komponen saja, yakni makan. Biayanya SAR 18 (kurs Rp 4.200) untuk sekali makan.

Karena itu, Diah meminta Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, dan maskapai penerbangan untuk memperjuangkan perubahan kebijakan di Arab Saudi mengenai jadwal pemberangkatan pesawat calon jemaah Haji (CJH) Indonesia.

Dengan begitu, tidak mengambil hari terlalu panjang dan dalam rentang waktu 30–35 hari. ”Itu baru efisiensi dari sisi konsumsi saja. Belum dari sisi pelayanan, SDM, dan sebagainya,” ujarnya.

Menurut Diah, urusan teknis penerbangan yang selama ini dianggap sebagai kendala pengurangan masa perjalanan haji, kini sudah bisa diatasi.
Bandara Jeddah telah diperluas. Artinya, jumlah penerbangan bisa ditambah. Belum lagi dengan keberadaan Bandara Taif yang juga dapat dimanfaatkan.

"Agar bisa merealisasikan haji 35 hari, dibutuhkan 15 kali penerbangan dalam sehari dan Garuda Indonesia siap untuk itu," ungkap politikus PDIP ini. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Romi Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler