Waspadai Ketidakpastian Ekonomi Global Tahun Depan

- 9 Agustus 2022, 21:05 WIB
Sri Mulyani menyatakan pembahasan desain RAPBN 2023 dalam situasi global yang mengalami goncangan dan ketidakpastian.
Sri Mulyani menyatakan pembahasan desain RAPBN 2023 dalam situasi global yang mengalami goncangan dan ketidakpastian. /

KEPRI POST - Kemarin Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet terkait Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023. Usai rapat, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa Presiden mengintruksikan beberapa langkah agar perekonomian Indonesia tahun depan aman.

Menurut Sri Mulyani, sidang kabinet kemarin membahas desain RAPBN 2023 dalam situasi global yang mengalami goncangan dan ketidakpastian.

Untuk menghindari goncangan tersebut, lanjutnya, APBN harus didesain untuk menjaga fleksibilitas dalam mengelola gejolak yang terjadi atau sebagai shock absorber. Pihaknya juga akan menjaga APBN tetap dalam kondisi yang kredibel dan sehat.

Dalam sidang kabinet, tahun ini diprediksi akan mengalami perlemahan ekonomi. Sementara kenaikan inflasi tinggi. Apalagi untuk tahun depan, Sri Mulyani menegaskan kondisi ekonomi global akan lebih parah lagi.

Baca Juga: Kepri Bakal Susun Roadmap Transformasi Ekonomi, Ada Lukita di Tim Penyusun

"Proyeksi ekonominya turun dari 3,6 persen menjadi 2,9 persen untuk tahun 2023. Artinya ekonomi global akan semakin melemah," katanya.

Sementara tekanan inflasi, lanjut Mulyani, akan meningkat. Dari sisi global, inflasi di negara maju akan naik ke 6,6 persen.

"Sementara inflasi di negara-negara berkembang pada level 9,5 persen," terangnya.

Ekonomi Indonesia pada semester dua ini, menurut Sri Mulyani berada pada posisi baik. Sehingga harus dipertahankan.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x