Network
KEPRI POST - Keberadaan vaksin meningitis di Indonesia saat ini langka. Hal tersebut dibarengin dengan meningkat pesantya antusias masyarakat yang ingin pergi umrah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, dalam dua bulan terakhir ada 200 ribu lebih jemaah umrah asal Indonesia yang diterbangkan.
Langkanya keberadaan vaksi meningitis tersebut, memicu persoalan, karena regulasi Kemenkes masih mewajibkan vaksinasi meningitis.
Di Arab Saudi sendiri sudah tidak mewajibkan vaksin meningitis. Sifatnya sebatas anjuran.
Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan, mereka intensif terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi.
Pada 20 September lalu, Nasrullah bertemu Wakil Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Aziz Wazzan. Pertemuan itu membahasan syarat vaksin meningitis.
"Saat itu, Abdul Aziz Wazzan tegas mengatakan bahwa vaksin meningitis itu sifatnya hanya dianjurkan, tidak wajib," ujarnya.
Saat ini dalam prosedur penerbitan visa umrah, sudah tidak ada lagi syarat input data vaksin meningitis. Berbeda dengan pengurusan visa haji yang masih harus input data sertifikat vaksin meningitis ke sistem Saudi.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K Lukito mengatakan PT Mersifarma telah mendaftarkan satu vaksin meningitis. Namun belum bisa diimpor karena ada temuan masalah di fasilitas produksi di negara asal.
