Network
KEPRI POST - Sepanjang tahun 2022 kemarin, data dari Polri membeberkan terdapat sebanyk 1.226 polisi yang gugur dalam bertugas.
Mereka ada yang gugur dalam menindak kejahatan, hingga menangani kelompok bersenjata. Hal tersebut menegaskan bahwa tindak kejahatan terus mengalami peningkatan sepanjang tahun, sekligus menegaskan bahwa tugas dan pekerjaan polisi berisiko tinggi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sekaligus memimpin mengheningkan cipta untuk para personel polisi yang gugur sepanjang 2022.
Kasus terakhir yang membuat personel gugur pada 2022 adalah bom Polsek Astanaanyar. Seorang anggota bernama Aipda Sofyan gugur saat pelaku bom bunuh diri menyerang kantor polsek tersebut.
Menurut jenderal bintang 4 di kepolisian ini, angka kejahatan meningkat pada 2022. Untuk 2021 terdapat 257.743 kejahatan, namun pada 2022 tercatat terdapat 276.507 kejahatan se-Indonesia.
Menurutnya, peningkatan kejahatan di Indonesia diakibatkan meningkatnya aktivitas masyarakat, seiring pelonggaran aktivitas masyarat karena dampak Pandemi Covid 19.
Sementara menurut pengamat kepolisian Bambang Rukminto mempertanyakan jumlah tewasnya anggota polisi sebanyak 1.226 serta penyebabnya.
Pasalnya menurutnya, jumlah tersebut terlalu banyak yang kalau dirata-rata, setiap bulannya terdapat 100 polisi yang meninggal di Indonesia. Ïtu karena insiden pekerjaan atau memang sakit," tanya Bambang.
Menurutnya, gugur karena risiko pekerjaan dengan gugur karena sakit dan kecelakaan di luar pekerjaan berbeda jauh. Ia mencontohkan tewasnya Brigadir Yosua yang dibunuh atasannya.
