Network
KEPRI POST – Puluhan ekor kerbau di Kabupaten Musi Rawas Utara (Murata), Sumatera Selatan (Sumsel) mati karena terkena penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica (SE).
Dinas Peternakan Sumsel langsung membagikan ribuan dosis vaksin ke para peternak di beberapa daerah yang terkena dampak. Pada tahap awal, petugas membagikan vaksin ke daerah Muratara dan Empat Lawang karena jumlah kematian di daerah tersebut tergolong tinggi.
“Untuk daerah Murutara kami mengirim 1.000 dosis vaksin karenajumlah populasi kerbau yang ada disana mencapai 2.000 ekor,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Efendi.
Kemudian vaksin juga akan dibagikan ke Banyuasin, Ogan Ilir, dan OKI yang juga merupakan kawasan populasi ternak yang ada di Sumsel.
Vaksin yang diberikan bukan hanya untuk kerbau yang terkena penyakit ngorok, tapi beberapa kerbau yang belum terdampak juga akan diberikan vaksin.
Kementerian Pertanian telah mengirim 6.000 dosis vaksin ke Sumsel untuk menangani penyakit ngorok pada kerbau tersebut. Fenomena kerbau mati mendadak ini diprediksi sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir.
Baca Juga: Lowongan Pekerjaan Adaro! Cari Karyawan Permanen untuk Foreman di Sumatera Selatan (Sumsel)
Bakar (54), seorang warga Desa Rantau mengungkapkan bahwa sebelum ditemukan mati, kerbau itu rata-rata sempat ngorok. Bakar awalnya mengira hal itu hanya penyakit biasa, namun keesokan harinya kerbau miliknya juga mati.
“Di sini sudah ada puluhan kerbau yang mati, penyakitnya juga sama, sempat ngorok, kemudian besoknya mati,” katanya, Kamis 19 Mei 2023.***
