Network
KEPRI POST - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Tahun 2024. Perkara ini terkait sengketa hasil pemilu calon anggota DPRD Bangkalan dapil 1 dengan Partai Demokrat dan Hanura.
Di dapil yang terdiri dari Kecamatan Bangkalan, Bocah, dan Arosbaya tesebut, PKB memperoleh 25.305 suara. Sedangkan Demokrat memperoleh 8.824 suara dan Hanura 8.715 suara.
Namun menurut Kuasa hukum PKB, Iqbal Baharudin, terdapat penambahan suara untuk Partai Demokrat hingga 1.200 suara. Sementara Hanura mendapatkan penambahan 700 suara.
Baca Juga: PDIP Tuntut PSU untuk DPRD Kota Dumai 4 dan Rokan Hulu 3 ke MK, Ini Daftar TPS-nya
Penambahan suara untuk Partai Demokrat terjadi di Kecamatan Socah, Desa Petonan TPS 005 sebanyak 170 suara, TPS 006 130 suara, dan TPS 011 200 suara.
Kemudian penambahan suara Partai Demokrat juga terjadi di Kecamatan Socah Desa Parseh TPS 001 sebanyak 112 suara, TPS 002 40 suara, dan TPS 005 81 suara. Berikutnya TPS 007 87 suara, TPS 013 55 suara, TPS 014 54 suara, TPS 015 60 suara, TPS 019 76 suara, TPS 020 65 suara, dan TPS 023 70 suara.
Lalu ada juga penambahan suara Partai Hanura di Kecamatan Socah, Desa Parseh TPS 001 sebanyak 88 suara dan TPS 005 89 suara. Kemudian TPS 007 103 suara, TPS 013 75 suara, TPS 014 61 suara, TPS 015 59 suara, TPS 019 44 suara, TPS 020 65 suara, dan TPS 023 116 suara.
Baca Juga: Rebutan Kursi Terakhir dengan Golkar, Gerindra Tuntut PSU untuk DPRD Inhu ke MK
Iqbal mengungkapkan, penggelembungan suara untuk Demokrat dan Hanura itu karena adanya kesalahan input data oleh KPU.
