Pemenang Lomba Menulis Kedaulatan ISDS Diumumkan Besok, Ini Link Webinarnya!

- 1 Juli 2024, 14:00 WIB
Pengumuman pemenang Lomba Menulis Kedaulatan dari ISDS.
Pengumuman pemenang Lomba Menulis Kedaulatan dari ISDS. /Tangkap layar/ISDS/

KEPRI POST - Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) akan mengumumkan pemenang Lomba Menulis Kedaulatan pada Selasa, 2 Juli 2024 pukul 14.00-15.30 WIB. Pengumuman dilakukan melalui webinar hybrid dengan tema "Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia".

Selain mengumumkan pemenang Lomba Menulis Kedaulatan, dalam webinar tersebut ISDS juga akan mengulas perkembangan terakhir konflik di Laut China Selatan. Termasuk seberapa besar ancaman terhadap kedaulatan Indonesia di Laut Natuna Utara dan peran Indonesia dalam mengatasi ancaman kedaulatan.

Untuk mengulas tema-tema tersebut, hadir Dubes RI untuk Filipina yang juga mewakili para juri Bapak Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Kemudian Panglima Komando Armada I TNI AL Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi dan Co-Founder ISDS Dwi Sasongko selaku Ketua Panitia Lomba Menulis Kedaulatan.

Baca Juga: Filter Niskomda dari Natuna Juarai Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Kepri

Webinar terbuka untuk umum dan gratis. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti webinar, silakan mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/Lomba_ISDS.

Sebagai informasi, Lomba Menulis ISDS dengan tema Kedaulatan sudah berlangsung sejak 4 Maret 2024 dan ditutup pada 31 Mei 2024 pukul 23.59 WIB. Panitia menerima sebanyak 1.400 tulisan dan masuk tahap penjurian.

Tulisan yang masuk setelah waktu deadline dinyatakan tidak sah. Begitu juga tulisan yang terindikasi plagiarisme dan hasil dari ChatGPT langsung gugur dengan sendirinya. Lomba menulis ini berhadiah total Rp120 juta untuk 18 pemenang berupa Macbook Air, Ipad hingga handphone.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dalam diskusi yang digelar Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) pada Selasa, 19 Maret 2024 mengatakan bahwa Indonesia tidak ingin kawasan Laut China Selatan menjadi ajang proyeksi kekuatan negara Major Powers dan menjadi episentrum konflik. Sebaliknya, Indonesia harus mampu mengubah Laut China Selatan menjadi Sea of Peace.

Penyelesaian konflik di Laut China Selatan tetap harus mengedepankan jalur diplomasi. Indonesia perlu berperan aktif dengan mendorong ASEAN untuk ikut meredam munculnya konflik di kawasan tersebut. Keamanan Laut China Selatan jadi contoh nyata bagaimana kedaulatan menjadi isu penting di beberapa negara termasuk Indonesia.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah