Dampak Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Liga I

- 2 Oktober 2022, 06:49 WIB
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya.
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya. /F. GOAL.COM

KEPRI POST - Tragedi tewasnya 127 orang di Stadion Kanjuruhan Kepanjeng Malang, usai pertandingan sepakbola yang mempertemukan tuan rumah Arema Malang vs Persebaya yang berakhir kekalahan kubu tuan rumah dengan skor 2-3 membuat Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan marah.

Atas tragedi berdarah paling banyak memakan korban tewas dalam sejarah sepakbola di Indonesia ini, PSSI menjatuhkan sanksi tegas, melarang Arema FC jadi tuan rumah pertandingan hingga Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 berakhir.

PSSI menyesalkan peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang. Pihaknya langsung membentuk tim investigasi berangkat ke Malang untk mencari dan menemukan gambaran utuh seperti apa fakta kejadian sesungguhnya.

Direktur Utama Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, memutuskan meliburkan kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini selama satu pekan setelah kerusuhan tersebut. Keputusan tersebut diambilnya untuk menghormati para korban tewas di tragedi berdarah Stadion Kanjuruhan Malang.

Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.

Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak napas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x