KEPRI POST - Perkembangan teknologi memang untuk membantu pekerjaan manusia, namun bagaimana bila teknologi seperti kecerdasan buatan malah menjadi ancaman bagi karir anda?
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi buatan manusia mutakhir yang terintegrasi komputer, umumnya digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dianggap sebagai peluang karena mampu membantu pekerjaan secara efisien.
Namun seiring perkembangannya, teknologi kecerdasan buatan tersebut tidak lagi dianggap sebagai alat yang membantu. Banyak dari para pekerja di dunia menganggapnya sebagai sebuah ancaman yang nantinya akan menggantikan karir mereka.
Baca Juga: Perkembangan Teknologi AI Sebagai Penerjemah dalam Sebuah Karya
Ndoro Kakung, Dewan Pengarah Siberkreasi menjelaskan bahwa kecerdasan buatan harus dilihat dari sisi positif. Menurutnya kecerdasan buatan justru mampu membantu pekerjaan menjadi lebih efisien.
“Bagi pihak yang belum memahami penuh fungsinya, AI dianggap sebagai ancaman. Padahal, ia bisa membantu dalam pekerjaan lebih efisien,” ungkap Ndoro Kakung dalam acara Obrol Obrol liTerasi Digital (OOTD), Kamis 16 Februari.
Ndoro Kakung juga membagikan tips menghadapi masalah ketidakmerataan literasi digital. Pertama, dengan memperluas informasi mengenai teknologi digital modern seperti kecerdasan buatan. Kedua, meningkatkan fasilitas pelatihan atau bimbingan mengenai AI.
Baca Juga: Samsung Galaxy S23 Ultra Hadir, Pakai Snapdragon Khusus untuk Samsung dan Ramah Lingkungan
Dalam acara yang bertajuk ‘AI, Apakah Ancaman Bagi Talenta Digital?’ tersebut Waketum Bidang Pengembangan dan Pengetahuan Siberkreasi & Head of Leadership LSPR, Taufan Teguh Akbari mengemukakan pendapatnya bahwa AI seharusnya mampu menjadi suatu peluang, dengan catatan masyarakat siap untuk ikut serta mengimbangi laju perkembangan teknologi.