KEPRI POST - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno tahun baruan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Ia ikut menyambut kedatangan turis Singapura dan memakaikan tanjak Melayu kepada turis Singapura.
Momen Sandiaga Uno memakaikan tanjak Melayu kepada turis Singapura itu berlangsung di Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Selain memakaikan tanjak Melayu, Sandiaga Uno juga mengalungkan bunga kepada turis Singapura yang datang perdana ke Kepri.
Baca Juga: Warga Indonesia Makin Banyak Liburan ke Singapura, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok
"Selamat datang wisman perdana ke Kepri, kami pastikan pariwisata di sini nyaman dan menyenangkan," ujarnya, Senin, 1 Januari 2024.
Menurut Sandiaga, Kepri merupakan provinsi dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak ketiga nasional setelah Bali dan Jakarta.
Ia mendukung usulan bebas visa kunjungan (Visa on Arrival/VoA) oleh Pemprov Kepri, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisman ke daerah ini.
"Semoga bisa terwujud, sehingga menjadi kado tahun baru untuk Kepri dalam mendongkrak kunjungan wisman tahun ini," harapnya.
Baca Juga: Status Internasional Bandara di Kepri Dicabut, Kunjungan Wisman ke Bintan Terdampak
Kunjungan Wisman ke Kepri Tembus 1,5 Juta
Pemprov Kepri mencatat jumlah kunjungan wisman hingga Oktober 2023 mencapai lebih dari 1,2 juta kunjungan.
Hingga akhir Desember 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah kunjungan wisman tembus di angka 1,5 juta. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, 2022 dengan 785 ribu kunjungan.
Namun, meski terjadi peningkatan dibanding 2022, angka kunjungan wisman ke Kepri masih di bawah angka pada 2019 yang mencapai 2,967 juta kunjungan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad ingin meningkatkan lagi angka kunjungan wisman pada 2024. Ia meminta PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) selaku pengembang kawasan wisata terpadu Lagoi Bintan untuk membuka pelayaran ke Johor, Malaysia.
"Mungkin satu sampai dua trip dulu dalam sehari, karena teman-teman di Johor meminta itu, mengingat jika melalui Singapura, biayanya cukup mahal," katanya.***