Liburan ke Pulau Belakang Padang, Nikmati Sejarah Batam Tempo Dulu

10 April 2024, 13:00 WIB
Nikmati liburan ke Pulau Belakang Padang, sejarah Batam tempo dulu di perbatasan Singapura. /kepripost.com/Zaki Setiawan/

KEPRI POST - Pulau Belakang Padang menawarkan pengalaman tentang sejarah dan perkembangan Batam tempo dulu. Pulau ini ada di perbatasan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan negara tetangga Singapura.

Bagi wisatawan, Pulau Belakang Padang adalah penawar kerinduan terhadap suasana kepulauan, kuliner khas Melayu, dan destinasi wisata bahari yang masih lestari sampai kini.

Pada awalnya, tempat wisata itu masuk wilayah administratif Provinsi Riau. Namun, pulau ini akhirnya beralih menjadi milik Provinsi Kepulauan Riau pada 2004.

Baca Juga: Batam Light Festival Hadirkan Wisata Malam dan Atraksi Taman Lampu di Pasir Putih

Wisatawan hanya membutuhkan waktu 15 menit dari pelabuhan pancung Sekupang untuk menuju ke Pulau Belakang Padang. Kapal kecil dari kayu tersebut melayani penyeberangan menuju Belakang Padang setiap 30 menit sekali.

Mereka bisa menikmati gedung-gedung pencakar langit di Singapura selama perjalanan menggunakan kapal. Jarak Pulau Belakang Padang dengan Singapura memang dekat, yakni hanya 33 kilometer.

Puluhan becak kayuh siap mengantarkan para wisatawan berkeliling Pulau Belakang Padang. Menikmati suasana pantai, lingkungan masyarakat di pulau, dan angin semilir adalah kesan yang tak kan pernah terlupakan saat mengunjungi pulau ini.

Baca Juga: Tidak Hanya Pulau Penyengat, Inilah 6 Tempat Wisata Religi di Kepulauan Riau (Kepri)

Tarif untuk naik becak keliling pulau rata-rata Rp60 ribu. Selain transportasi yang unik, suasana perdesaan di Belakang Padang masih bisa dirasakan.

Rumah-rumah di sana juga masih terlihat sederhana dan tradisional, sehingga bisa mengobati kerinduan terhadap suasana desa.

Anda juga bisa leluasa menikmati suasana pulau saat menyusuri pemukiman warga dan aktivitas nelayan di pelantar.***

Ada juga hutan bakau yang rimbun, gedung-gedung bersejarah saat awal pemerintahan Batam, dan menikmati aktivitas Pelabuhan Kuning dari Dataran Elang-Elang.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler