Network
KEPRI POST - Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II, para dokter di AS dan Eropa memperhatikan fenomena yang mengejutkan, dimana tingkat serangan jantung dan stroke turun drastis di banyak tempat.
Otopsi dari periode ini juga mengungkapkan berkurangnya tingkat aterosklerosis, yang merupakan penumpukan plak arteri berlemak yang menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Awalnya, para ahli bingung. Namun seiring berjalannya waktu, banyak yang menyimpulkan bahwa kekurangan makanan di masa perang.
Selain itu juga perubahan paksa dalam pola makan masyarakat yaitu, pengurangan besar dalam konsumsi daging merah dan produk hewani lainnya.
Baca Juga: Makanan Apa yang Menurunkan Berat Badan, dan Menurunkan Kolesterol?
Hal itu berkontribusi pada peningkatan kesehatan jantung. Selanjutnya, terutama Studi Jantung Framingham yang terkenal, membantu menetapkan bahwa kadar kolesterol darah.
Sebagian besar didorong oleh pola makan seseorang, cenderung tumpang tindih dengan penyakit kardiovaskular.
"Tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk fungsi sehari-hari, tetapi jumlah yang dibutuhkan tubuh kita relatif kecil," kata Dr. Laurence Sperling, pendiri dan direktur Pusat Pencegahan Penyakit Jantung di Universitas Emory di Atlanta.
Cara Makan untuk Menurunkan Kolesterol
