"Kalau siang benderang, malam lebih gemerlap dan antusias masyarakat sangat tinggi," katanya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menjelaskan bahwa festival ini dalam rangka menjaga kelestarian budaya serta lebih memperkenalkan Provinsi Kepri.
Apalagi Pulau Penyengat telah mendapatkan anugerah tertinggi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai terbaik nasional desa rintisan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.
"Festival ini sekaligus menjamin agar budaya menjadi jembatan antar generasi,” katanya.
Pemprov Kepri berharap Pulau Penyengat terus berkembang sebagai destinasi wisata ziarah dan religi serta menjadi pulau zero karbon dengan hadirnya becak-becak listrik.
Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah, seperti Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur dan makam-makam para Yang Di-Pertuan Muda Kerajaan Johor-Pahang-Riau-Lingga. Di antara makam itu adalah makam Pahlawan Nasional Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji (Bapak Bahasa).
Di pulau ini, juga terdapat kompleks Istana dan benteng pertahanan di Bukit Kursi serta Balai Adat Melayu Kepulauan Riau.***