Network
KEPRI POST - Anggota Ombudsman Johanes Widijantoro menyampaikan berbagai kasus yang melibatkan anggota Kepolisian memicu turunnya tingkat kepercayaan masyarakat atau publik terhadap kinerja Polri.
Kasus terakhir terkait penangkapan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus dugaan peredaran narkoba, hanya berselang empat hari setelah ditunjuk Kapolri sebagai Kapolda Jawa Timur. Mau tidak mau, hal tersebut membuat masyarakat mempertanyakan kinerja Polri selama ini.
"Kepolisian sebagai penegak hukum, seharusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat mengenai ketaatan terjadap hukum. Namun fakta yang terjadi malah sebaliknya, beberapa anggota Polri terlibat pelanggaran hukum. Hal itu tentu saja menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian," ujarnya, mengutip laman Ombudsman, Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca Juga: Mahfud Tanggapi Ucapan Teddy Minahasa, Jangan Jadi Polisi Kalau Ingin Kaya
Johanes menerangkan, turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, salah satunya terlihat dari survei Indikator Politik Indonesia pada Agustus 2022.
Survei Indikator mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 54,2 persen, paling rendah dibandingkan instansi penegak hukum lain.
Kapolri sendiri mengakui berkenaan dengan terus menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, sebagaimana disampaikan saat agenda pengarahan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Baca Juga: Jin BTS Bakal Gandeng Coldplay Garap Single Solo, Ini Tanggapan Army
Kapolri akhirnya mengganti Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra yang baru empat hari menjabat karena terjerat kasus narkoba. Berdasarkan telegram Kapolri Nomor: ST/2224/X/KEP/2022, Kapolda Jatim kini dijabat Irjen Toni Harmanto yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Selatan.
