Rusia Tingkatkan Serangan dan Umumkan Darurat Militer di Wilayah Kherson, Ukraina

20 Oktober 2022, 14:15 WIB
Rusia meningkatkan serangannya ke wilayah Ukraina pasca Presiden Putin mengumumkan pemberlakuan darurat militer. /Twitter / @Blue_Sauron

KEPRI POST - Rusia meningkatkan serangannya ke wilayah Ukraina pasca pengumuman Presiden Vladimir Putin yang memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Putin meminta seluruh warga Rusia mendukung perang dan pemberlakukan darurat militer di Ukraina. Pemerintahan Kherson yang ditunjuk Rusia bersiap mengevakuasi warga di sebuah ibu kota regional yang direbut Moskow sebelum invasi.

Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi, Putin menekankan peningkatan keamanan ke semua wilayah Rusia dan memerintahkan pembentukan dewan koordinasi khusus.

Putin menyebut seluruh sistem administrasi negara, tidak hanya badan keamanan khusus, harus diarahkan untuk mendukung apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.

Baca Juga: Lowongan Kerja Offshore Terbaru di Perusahaan Energi Applus Batam, Simak Syaratnya

Peningkatan serangan selama hampir delapan bulan perang tersebut menandai eskalasi terbaru oleh Putin di tengah meningkatnya tekanan dan kekalahan dari pasukan Ukraina sejak awal September.

Gubernur Kherson, Vladimir Saldo yang dilantik Rusia - satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim secara sepihak oleh Moskow - mengatakan sekitar 50 ribu sampai 60 ribu warga sipil akan dievakuasi dalam enam hari ke depan.

Ia mengaku melihat perahu-perahu di pelabuhan sudah menunggu dan penuh dengan warga sipil yang siap untuk pergi ke sisi timur Dnipro. Menurutnya, saat ini situasi semakin tegang.

"Pihak Ukraina sedang membangun kekuatan untuk serangan skala besar," kata Vladimir Saldo, kepada TV pemerintah. "Di mana militer beroperasi, tidak ada tempat bagi warga sipil."

Baca Juga: PT Sindo Megah Lestari Batam Buka Lowongan Kerja SMA dan SMK untuk Operator

Kherson merupakan salah satu wilayah Ukhaina paling strategis dan penting yang dicaplok Rusia. Wilayah ini menjadi satu-satunya rute darat ke semenanjung Crimea yang direbut Rusia pada 2014, dan muara Dnipro, sungai sepanjang 2.200 km yang membelah Ukraina.

Saldo menyatakan bahwa para pejabat dan staf di pemerintahan Kherson yang didukung Rusia juga dipindahkan ke sisi timur Dnipro.

Putus arus listrik

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia telah menghancurkan hampir sepertiga pembangkit listrik di wilayah itu dalam sepekan terakhir. Hancurnya infrastruktur listrik dan air itu terjadi saat Moskow menghujani banyak rudal ke wilayah Kyiv.

Zelenskyy mengatakan Rusia akan terus mencoba meneror dan membunuh warga sipil Ukraina dengan menghancurkan infrastruktur listrik dan air.

Baca Juga: Daftar 10 Besar MTQ Nasional 2022 di Kalsel, Sumsel dan Aceh Seperingkat

"Sejak 10 Oktober, 30 persen pembangkit listrik Ukraina telah hancur, menyebabkan pemadaman besar-besaran di seluruh negeri," tulisnya di Twitter atas serangan Rusia baru-baru ini.

Rudal Rusia menghantam pembangkit listrik di ibu kota Kyiv dan menewaskan tiga orang. Rudal juga menghantap wilayah timur Kharkiv, Dnipro, selatan Kryvyi Rih, dan barat Zhytomyr, menyebabkan pemadaman dan melumpuhkan pasokan air di Ukraina.

"Situasinya kritis sekarang di seluruh negeri ... Seluruh negara perlu bersiap untuk pemadaman listrik, air, dan pemanas," kata Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina melalui televisi.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler