KEPRI POST - Rusia meluncurkan rentetan serangan rudal ke kota-kota di Ukraina pada Senin, 10 Oktober 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan Ukraina di jembatan Crimea.
Eskalasi yang meningkat dan serangan rudal itu menjadikan krisis perang Rusia - Ukraina yang hampir delapan bulan masih jauh dari penyelesaian.
Peningkatan eskalasi militer Rusia ke Ukraina menyebabkan beberapa warga sipil tewas, infrastruktur hancur, dan sejumlah kota dalam kegelapan.
Eskalasi militer yang tiba-tiba dan intens terjadi hanya dua hari setelah serangan terhadap jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dan Crimea.
Baca Juga: Lowongan Kerja SMK di PT Bintan Resort Cakrawala untuk Admin
Putin menyebut serangan Moskow di Ukraina sebagai tanggapan atas tindakan terorisnya, termasuk serangan terhadap jembatan ke Crimea. Ia mengancam akan memberikan balasan lebih keras jika serangan terus berlanjut terhadap Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tujuan serangan rudal telah tercapai dalam sebuah serangan terkoordinasi terbesar ke Ukraina sejak awal perang.
"Hari ini, angkatan bersenjata Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran dengan senjata jarak jauh presisi tinggi terhadap militer Ukraina, targetnya adalah komunikasi dan energi," katanya.
"Tujuan serangan telah tercapai, semua mengenai target yang ditentukan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.