Network
KEPRI POST - Gedung Putih menyebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak sepakat untuk bekerjasama mendukung Ukraina dan melawan China dalam pembicaraan mereka pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Mereka berbicara untuk pertama kalinya, beberapa jam setelah Sunak menjadi Perdana Menteri ketiga Inggris tahun ini, mewarisi krisis ekonomi setelah mundurnya Liz Truss yang hanya menjabat 49 hari.
Kedua pemimpin juga menegaskan kembali hubungan khusus antara Amerika Serikat dan Inggris, dan mengatakan mereka akan bekerja sama untuk memajukan keamanan dan kemakmuran global.
"Kedua pemimpin setuju tentang pentingnya bekerja sama mendukung Ukraina dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas agresinya," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Baca Juga: Jadi PM Inggris, Rishi Sunak Janjikan Stabilitas dan Persatuan
Gedung Putih mengatakan Biden dan Sunak juga setuju untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh China, yang telah diidentifikasi Washington sebagai saingan geopolitik dan ekonomi utamanya di panggung dunia saat ini.
Downing Street sebelumnya telah merilis pembacaan sendiri dari panggilan kedua pemimpin untuk membahas sejauh mana kerja sama Inggris-AS. Baik secara bilateral maupun di kawasan seperti Indo-Pasifik, serta persoalan yang lebih kontroversial dari Irlandia Utara.
Sebelumnya pada hari Selasa Biden telah memberi selamat kepada Sunak dalam tweetnya. Ia menggambarkan terpilihnya Perdana Menteri Inggris Inggris pertama dari Asia itu cukup mencengangkan dan tonggak terobosan.
Inggris merupakan sekutu penting Amerika Serikat di Eropa dalam mempersenjatai dan mendukung militer Ukraina untuk melawan invasi Rusia sejak Februari lalu.***
