Ukraina Melunak, Isyaratkan Kemungkinan Pembicaraan Damai dengan Rusia

- 9 November 2022, 14:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengisyaratkan kemungkinan untuk pembicaraan damai dengan Presiden Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengisyaratkan kemungkinan untuk pembicaraan damai dengan Presiden Rusia. /Telegram /Express

KEPRI POST - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengisyaratkan kemungkinan pembicaraan damai dengan Rusia, mengubah sikap sebelumnya yang menolak bernegosiasi dengan Presiden Vladimir Putin.

Zelensky pada Senin, 7 November 2022 malam mendesak masyarakat internasional untuk memaksa Rusia ke dalam pembicaraan damai yang nyata dan mencantumkan sejumlah syarat. Di antara syarat itu adalah pengembalian semua tanah yang diduduki Ukraina, kompensasi atas kerusakan yang disebabkan oleh perang, dan hukuman bagi penjahat perang.

Isyarat Zelensky itu merupakan perubahan sikapnya yang pada akhir September lalu menyatakan tidak mungkin mengadakan pembicaraan damai dengan Putin. Namun karena adanya syarat yang diajukan Zelensky, sepertinya sulit bagi Rusia untuk membuka ruang pembicaraan damai.

Baca Juga: Serangan Ukraina Jadikan Kota Kherson yang Diduduki Rusia Gelap Gulita

Saat ini, senjata dan bantuan Barat telah menjadi kunci bagi Ukraina untuk mampu melawan invasi Rusia. Namun pemilihan sela di Amerika Serikat akan menentukan jumlah dan bentuk dukungan politik maupun keuangan Washington di masa mendatang untuk Ukraina.

Jika Partai Republik memenangkan Kongres, akan lebih sulit bagi pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendorong paket militer besar-besaran dan bantuan lainnya untuk Ukraina.

Rusia dan Ukraina sempat mengadakan beberapa kali pembicaraan di Belarus dan Turki pada awal perang, yang sekarang sudah berlangsung hampir sembilan bulan. Pembicaraan terhenti setelah pertemuan terakhir para delegasi di Istanbul pada Maret tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: SMOE Batam Buka 9 Lowongan Kerja untuk 426 Orang, Simak Syaratnya

Sementara itu Rusia, menyerukan untuk melanjutkan pembicaraan setelah kesuksesan serangan balasan Ukraina di timur dan selatan negara itu mulai September. Namun Ukraina menolak kemungkinan pembicaraan itu.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x