Camp Vietnam Batam, Ini Sejarah dan Tujuan Didirikan di Pulau Galang

10 Agustus 2023, 20:00 WIB
Perahu sejarah yang membawa pengungsi ribuan pengungsi menuju Camp Vietnam Batam di Pulau Galang. /tangkap layar/camp vietnam/

 

KEPRI POST - Camp Vietnam Batam menjadi sejarah bagi perjalanan dan nasib ratusan ribu pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Pulau ini terletak di bagian selatan Kota Batam, tepatnya di Desa Sijantung, Kecamatan Galang.

Presiden Soeharto mendirikan kompleks pengungsian Camp Vietnam Batam pada bulan Desember 1979 di lahan seluas 80 hektare. Tujuannya adalah untuk menampung manusia perahu yang melarikan diri dari negara mereka akibat perang saudara.

Menjadi tempat bernaung ribuan pengungsi, Camp Vietnam Batam dilengkapi dengan fasilitas barak-barak, rumah ibadah, fasilitas air bersih, instalasi listrik, hingga rumah sakit dan fasilitas umum.

Baca Juga: Jejak Peninggalan Jepang di Indonesia, Ada Wisata Sejarah Tugu Minamisebo di Pulau Galang Batam

Para pengungsi asal Vietnam menjadikan pulau ini menjadi tempat tinggal untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan menghindari perang saudara yang terjadi di negaranya.

Mereka masuk Indonesia sejak tahun 1975 sampai 1979 dan kemudian disatukan di Pulau Galang sambil menunggu negara ketiga yang bersedia menampungnya sebagai warga tetap.

Sejumlah warga menunjungi Camp Vietnam Batam, sejarah manusia perahu yang mengungsi ke Pulau Galang.

Lokasi Pulau Galang saat itu masih terisolir dan jauh dari pemukiman penduduk. Namun letaknya strategis, terutama untuk memudahkan koordinasi antara Pemerintah Indonesia dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia dalam menangani pengungsi Vietnam.

Pemrosesan dan pemusatan pengungsi Vietnam di Indonesia dilakaukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama menampung sebanyak 10 ribu pengungsi yang dibawa dari Pulau Bintan dan tahap selanjutnya 10 ribu lagi.

Baca Juga: 4 Bangunan Tugu Terkenal di Kepulauan Riau (KEPRI), Memiliki Makna Sejarah dan Jadi Ikon Kota

Perwakilan-perwakilan negara penerima ditempatkan di pulau ini untuk mengurusi proses pemberangkatan pengungsi dengan pihak United Nation High Comissioner of Refugees (UNHCR).

Sejarah manusia perahu yang mengungsi ke Pulau Galang ini berakhir pada 3 September 1996 dengan ditempatkannya seluruh pengungsi Vietnam ke berbagai negara ketiga.

Selama 17 tahun berdirinya kamp ini, setidaknya 250 ribu manusia perahu telah dilayani sebagai pengungsi akibat perang. Tidaklah mengherankan jika di kompleks ini terdapat beberapa makam yang masih sering dikunjungi oleh peziarah, yang merupakan kerabat dari para pengungsi.

Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Setelah eks pengungsi Vietnam kembali ke negaranya atau melanjutkan perjalanan ke negara ketiga, Kampung Vietnam di Pulau Galang akhirnya kosong dan tidak berpenghuni lagi.

Bangunan bekas dan berbagai peninggalan eks pengungsi ini kini menjadi daya tarik utama sebagai objek wisata sejarah di kampung ini.

Pemerintah Provinsi Kepri menetapkan kawasan ini sebagai salah satu destinasi dan kawasan pariwisata strategis.

Baca Juga: Welcome to Batam: Sejarah, Lokasi, Daya Tarik, dan Artinya

Salah satu bangunan yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah Vihara atau kuil Quan Am Tu. Di dalamnya terdapat tiga patung, salah satunya adalah Dewi Guang Shi Pu Sha yang dipercaya sebagai Dewi pemberi jodoh, keberuntungan, dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Lokasi lain yang menarik bagi wisatawan adalah makam Ngha Trang Grave dan museum yang menyimpan koleksi seribu foto kenangan Pulau Galang. Foto-foto ini memperlihatkan wajah-wajah para pengungsi Vietnam pada masa itu.

Selain itu, terdapat juga replika perahu yang digunakan oleh para pengungsi Vietnam untuk mengarungi Laut China Selatan hingga tiba di Pulau Galang.

Itulah di antara sejarah dan tujuan didirikan Camp Vietnam Batam di Pulau Galang yang menampung ribuan manusia perahu yang menjadi pengungsi.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler